JAKARTA - Menjelang hari raya Idulfitri 1446 Hijriah, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memastikan kondisi ketersediaan pangan dalam kondisi aman dan mencukupi. Pemerintah terus melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, sehingga masyarakat dapat merayakan Idulfitri dengan tenang dan nyaman.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa saat ini stok pangan pokok strategis dalam kondisi cukup. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ada di Perum Bulog per tanggal 3 Maret 2025 berkisar di angka 1,9 juta ton dengan alokasi 150 ribu ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang akan disalurkan sepanjang bulan Ramadan untuk menjaga kestabilan harga.
"Ketersediaan pangan aman dan cukup untuk sampai dengan hari raya, libur Idulfitri 1446 Hijrah," ujar Arief dalam Rakor yang dipimpin oleh Menko PMK Pratikno, Rabu (5/3/2025).
Secara umum, harga pangan terpantau stabil, perhatian khusus hanya pada komoditas cabai rawit merah dan Minyakkita. Rata-rata harga cabai rawit merah di tingkat produsen mencapai Rp 73.774/kg dan di tingkat konsumen Rp 94.193/kg, sedangkan Minyakkita Rp 17.678/liter. Untuk itu NFA telah mengambil langkah-langkah pengendalian, termasuk meningkatkan distribusi dari daerah surplus ke daerah defisit serta memperluas akses pangan melalui Kios Pangan dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah.
"Concern kita hanya di cabai rawit. Jadi cabai rawit agak tinggi harganya karena memang cuaca hujan, tanaman tidak berbunga. Tapi bisa dipastikan stoknya cukup, tinggal bagaimana kita fokus pada pemerataan distribusinya," imbuhnya.
Sementara itu Operasi Pasar Pangan Murah di 4.588 titik di seluruh wilayah Indonesia terus dilakukan pemerintah guna memastikan akses pangan murah bagi masyarakat. Berikut realisasi penjualan Operasi Pasar Pangan Murah yaitu beras medium 60.906 kg, Minyakkita 76.096 liter, gula konsumsi 137.428 kg, bawang putih 1.079 kg, daging kerbau beku 5.101 kg, telur ayam ras 5.213 kg, daging ayam ras 2.994 kg, bawang merah 457,5 kg, dan cabai rawit merah 27,5 kg.
Adapun untuk memperkuat ketahanan pangan, panen raya padi pada Maret-April 2025 akan berlangsung di berbagai daerah. Proyeksi produksi beras nasional pada periode Januari - April 2025 menunjukan surplus sebesar 3,59 juta ton, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Upaya lain yang dilakukan ialah identifikasi stok dan kebutuhan pangan setiap daerah, Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), mendorong subsidi harga pangan oleh APBD provinsi dan kabupaten/kota, serta pengawasan harga pangan secara intensif.
"Meskipun harga-harga terkendali, namun ada beberapa komoditas yang memerlukan atensi seperti cabai dan minyak goreng. Diimbau agar setiap daerah agar melakukan pengecekan dan langkah-langkah untuk persiapan," tambah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan. "Saya dalam beberapa pekan terakhir terus memantau perkembangan situasi produksi dan harga-harga pangan. Dan saya juga sudah menyampaikan instruksi kepada Menko Pangan, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, semua menteri terkait untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan mencegah adanya kenaikan dan lonjakan harga yang spekulatif," ujar Presiden pada 28 Februari 2025.
Terakhir, Badan Pangan Nasional kembali mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan panic buying, serta memanfaatkan Gerakan Pangan Murah yang telah disediakan di berbagai lokasi. Pemerintah akan terus mengawal distribusi dan ketersediaan pangan agar Idulfitri 2025 dapat dirayakan dengan penuh sukacita.