• Bisnis

Pemerintah Upayakan Jaga Harga Pangan Tidak Jauh dari HET/HAP

Eko Budhiarto | Kamis, 06/03/2025 06:03 WIB
Pemerintah Upayakan Jaga Harga Pangan Tidak Jauh dari HET/HAP Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi usai memantau pasokan dan harga komoditas pangan di Pasar Johar Baru, Jakarta, Rabu (5/3/2025).(foto:NFA

JAKARTA – Pemerintah bersama para pelaku usaha mengupayakan harga pangan pokok di tingkat konsumen berada dalam koridor ketetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan (Harga Acuan Penjualan).

Guna memastikan kondisi harga pangan pokok itu, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi blusukan mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Menteri Perdagangan Budi Santoso ke Pasar Johar Baru, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

"Kalau tadi melihat di Pasar Johar, pasokannya baik, harganya juga baik, padahal ini pasar turunan. Jadi harganya saya lihat tidak ada yang di atas HAP dan HET, kecuali cabai. Memang tergantung sumber pasokannya, karena beda-beda," terang Arief.

"Jadi kalau cabai itu kalau hujan, bunganya rontok, sehingga tidak bisa sampai berbuah. Semoga ke depannya petani cabai kita bisa menerapkan cungkup atau ada green house-nya, jadi cungkup itu bisa membantu tanaman cabai sampai bisa dipanen 20 kali," lanjutnya.

Kendati begitu, Arief meyakini harga cabai dapat kembali stabil dalam beberapa minggu ke depan. Namun ia berharap harganya tidak boleh jatuh terlalu dalam agar petani cabai dapat melakukan recovery.

"Harga cabai bisa turun, ini sudah mulai musim panas. Mudah-mudahan beberapa minggu ke depan cabai bisa lebih baik harganya," imbuhnya.

"Tapi kalau positifnya, harga di petani cabai hari ini recovery. Jadi kemarin 3-4 bulan lalu, harga cabai jatuh. Hari ini Saudara-saudara kita petani cabai bisa recovery. Ingat kata Bapak Presiden Prabowo, petani Indonesia harus bisa lebih sejahtera dan makmur," kata Arief lagi.

Langkah menjaga harga pangan pokok strategis di tingkat konsumen, penting dilaksanakan demi menjaga tingkat inflasi, terutama volalite food. Tingkat inflasi pangan secara tahunan di Februari 2025 masih berada di angka positif, di angka 0,56 persen. Ini harus terus dijaga pemerintah terlebih kondisi inflasi umum mengalami torehan -0,09 persen.

Di samping itu, indeks Nilai Tukar Petani (NTP) turut diperhatikan pemerintah. Terbaru pada Februari 2025, NTP secara umum menurun 0,18 persen menjadi 123,45. Akan tetapi, NTP Tanaman Pangan (NTPP) masih bergerak positif 0,47 menjadi 109,57

Ekuilibrium antara tingkat harga pangan mulai dari tingkat produsen sampai konsumen diseriusi pemerintah dengan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kop Des Merah Putih). Arief menyatakan dukungannya karena dengan Kop Des Merah Putih ini dapat hadir sebagai penyerap hasil panen petani sehingga harga petani pun dapat terjaga.

"Untuk yang di daerah pedesaan, Bapak Presiden Prabowo juga sudah menyampaikan akan membentuk sekitar 70 ribu hingga 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih. Tentu ini berita baik, artinya nanti tidak ada harga di petani yang jatuh, karena akan diserap Kop Des Merah Putih ini. Jadi sekarang sedang disiapkan," tutup Arief.

Di kesempatan terpisah, Menko Pangan Zulhas meminta masyarakat tenang di Ramadan karena pasokan pangan melimpah dengan harga yang stabil. "Tadi kita lihat harga harganya stabil, yang pedes memang satu, itu cabai. Tapi yang lain sesuai dengan HET," ungkapnya.

"Kabar gembiranya dan membuat kita tenang, barangnya banyak. Mau ayam, mau beras, tadi banyak itu barangnya. Kepada masyarakat, tak usah khawatir. Stoknya banyak melimpah, jadi tidak usah khawatir sampai bulan Puasa, bahkan sampai Lebaran, sampai habis Lebaran. Apalagi beras, produksi kita Januari sampai April tertinggi tertinggi selama 7 tahun terakhir," ujar Zulkifli.

 

Keywords :


NFA Arief Prasetyo Adi
.
HET HAP
.