JAKARTA - Pemerintah menjanjikan bantuan keuangan sebesar $9,2 juta untuk Bahia Blanca, kota pelabuhan berpenduduk 300.000 orang di selatan Buenos Aires.
Presiden Argentina Javier Milei telah mengumumkan masa berkabung setelah banjir bandang di kota pelabuhan Bahia Blanca yang menewaskan sedikitnya 16 orang, dan masih banyak lagi yang hilang.
Kantor presiden mengumumkan pada Minggu (9/3/2025) malam bahwa negara itu akan menandai tiga hari berkabung nasional atas tragedi tersebut, yang terjadi setelah hujan lebat mengguyur kota pelabuhan Bahia Blanca. Pernyataan itu tidak menyebutkan kapan masa berkabung akan dimulai.
“Semua bidang pemerintahan nasional akan tetap didedikasikan… untuk membantu para korban di saat duka ini bagi seluruh warga Argentina,” demikian pengumuman presiden.
Banjir mematikan terjadi pada hari Jumat (7/3/2025) ketika hujan selama setahun, diperkirakan mencapai 260 milimeter (10 inci), turun dalam hitungan jam di dan sekitar Bahia Blanca, kota pelabuhan utama di selatan Buenos Aires.
Menteri Keamanan Provinsi Buenos Aires Javier Alonso mengonfirmasi bahwa dua gadis, berusia satu dan lima tahun, hanyut dalam banjir pada hari Minggu dan termasuk di antara korban.
Walikota Bahia Blanca Federico Susbielles mengatakan dalam konferensi pers bahwa banjir telah menyebabkan kerusakan infrastruktur senilai $400 juta.
Dalam sebuah posting di X, ia mengatakan “ada 16 kematian yang dikonfirmasi, tetapi kemungkinan jumlahnya akan lebih banyak” karena upaya pencarian masih terus berlanjut.
Badai tersebut mengakibatkan sebagian besar wilayah pesisir sekitar tanpa aliran listrik.
Menteri Ekonomi Luis Caputo mengatakan pada X bahwa pemerintah telah mengesahkan bantuan keuangan 10 miliar peso ($9,2 juta) untuk Bahia Blanca, rumah bagi 300.000 penduduk. (*)