JAKARTA - Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan ibadah dan keutamaan, di mana umat Islam diwajibkan untuk menjalankan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Dalam menjalankan ibadah puasa, terdapat istilah yang sering disebut, yaitu "imsak". Kata ini kerap terdengar terutama ketika mendekati waktu subuh, karena berhubungan erat dengan waktu dimulainya puasa.

Namun, apa sebenarnya imsak itu? Bagaimana pengertiannya secara bahasa dan istilah?

Pemahaman tentang imsak sangat penting bagi umat Islam agar tidak terjadi kebingungan terkait kapan harus berhenti makan dan minum sebelum berpuasa.

Banyak orang menganggap bahwa imsak adalah waktu dimulainya puasa, padahal sebenarnya masih ada waktu beberapa menit sebelum adzan subuh berkumandang.

Untuk memahami lebih dalam, mari kita lihat pengertian imsak dari segi etimologi dan terminologi.

Pengertian Imsak

Secara etimologi, kata "imsak" (إمساك) berasal dari bahasa Arab yang berarti menahan, mengontrol, atau menghentikan sesuatu. Kata ini berasal dari akar kata "amsaka-yumsiku-imsākan" (أمسك - يمسك - إمساكاً) yang berarti "menahan diri dari sesuatu".

Dalam berbagai konteks, kata "imsak" bisa digunakan untuk menahan sesuatu secara fisik, emosional, atau dalam hal tindakan tertentu.

Dalam Al-Qur`an, kata ini juga digunakan dalam berbagai ayat dengan makna "menahan" atau "mengontrol". Salah satu contoh penggunaannya adalah dalam Surat Al-Baqarah ayat 187:

وَكُلُوا۟ وَاشْرَبُوا۟ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلْأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلْأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ

"Dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa hingga malam hari." (QS. Al-Baqarah: 187)

Dari ayat ini, konsep "menahan diri" dari makan dan minum menjadi bagian dari makna imsak dalam konteks puasa.

Secara terminologi, imsak dalam konteks ibadah puasa berarti waktu ketika seseorang dianjurkan untuk mulai menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sebelum masuknya waktu subuh.

Namun, perlu dicatat bahwa imsak bukanlah batas akhir waktu sahur, melainkan hanya sebagai tanda kehati-hatian agar seseorang tidak terlambat dalam menghentikan sahurnya.

Dalam praktiknya, imsak biasanya ditetapkan sekitar 10 menit sebelum waktu subuh sebagai bentuk peringatan bagi umat Islam agar bersiap-siap untuk memulai puasa. Waktu ini bukan waktu wajib berhenti makan, tetapi lebih kepada anjuran agar seseorang tidak makan dan minum hingga detik terakhir sebelum fajar terbit.

Beberapa ulama menjelaskan bahwa kebiasaan menetapkan waktu imsak ini didasarkan pada kehati-hatian dalam beribadah, tetapi secara hukum Islam, seseorang tetap diperbolehkan makan dan minum hingga adzan subuh dikumandangkan.