Anis Matta: Merdekakan Palestina Perjuangan Melawan Penindasan Kemanusiaan

Aliyudin Sofyan | Rabu, 12/03/2025 23:39 WIB
Anis Matta: Merdekakan Palestina Perjuangan Melawan Penindasan Kemanusiaan Ketua Umum Partai Gelora yang juga Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta di acara Grand Iftar Indonesia untuk Palestina yang digelar Friends of Palestina (FOP) di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025). Foto: gelora/katakini

JAKARTA -Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta, menyatakan, perjuangan kemerdekaan Palestina saat ini telah bertransformasi menjadi perjuangan melawan penindasan atas kemanusiaan.

“Pada kurun 1990-an, isu Palestina keluar dari narasi konflik Arab dan Israel, menjadi Islam melawan Israel. Lalu, seusai genosida yang dilakukan Israel ke Gaza pada Oktober 2024, lanjut dia, narasi Palestina menjadi konflik kemanusiaan melawan non-kemanusiaan,” kata Anis Matta saat menjadi pembicara kunci dalam Grand Iftar Indonesia untuk Palestina dengan tema `Solidaritas, Aksi Nyata dan Harapan Baru` yang digelar Friends of Palestina (FOP) di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025) sore.

Anis Matta mengatakan bantuan dan dukungan untuk perjuangan dan kemerdekaan Palestina saat ini punya banyak dimensi.

"Isu Palestina menjadi isu semua orang setelah genosida. Ini mengubah lanskap perjuangan di Palestina. Sekarang, orang-orang bukan hanya terhubung karena agama, tapi juga karena kemanusiaan," ungkap Anis Matta.

Situasi ini juga yang kemudian mendorong Kementerian Luar Negeri meluncurkan trek baru diplomasi, yaitu diplomasi kemanusiaan.

"Kita semua bagian dari kekuatan baru Indonesia dalam melakukan diplomasi kemanusiaan. Dan dalam konteks itu, Palestina masuk," kata dia.

Anis Matta menyatakan, aksi mendukung Palestina saat ini bukan lagi sebatas menggalang donasi, menggelar demonstrasi, atau membuat beragam kegiatan untuk mendukung Palestina.

"Yang lebih penting, kita menghidupkan budaya baru di masyarakat kita, yaitu budaya memberi, budaya kedermawanan," tegas Anis Matta.

Satu catatan lain yang diselipkan Anis Matta dalam uraiannya adalah bahwa Gaza juga merupakan tempat kelahiran Imam Syafi`i. Mayoritas umat Islam di Indonesia merupakan pengikut mazhab Syafi`i.

"Jadi kita sebenarnya terhubung juga secara historis (dengan Gaza)," kata dia.