• News

Galakkan Deportasi, Penjara Imigrasi AS Capai Batas Maksimal 47.600 Tahanan

Yati Maulana | Kamis, 13/03/2025 14:05 WIB
Galakkan Deportasi, Penjara Imigrasi AS Capai Batas Maksimal 47.600 Tahanan Agen penegak hukum federal yang dipimpin oleh Imigrasi dan Bea Cukai AS bersiap melakukan penangkapan di Rex, selatan Atlanta, Georgia, 5 Februari 2025. REUTERS

WASHINGTON - Penahanan imigrasi AS telah terisi penuh hingga 47.600 tahanan, kata seorang pejabat senior Imigrasi dan Bea Cukai AS dalam panggilan telepon dengan wartawan. Dia menambahkan bahwa pemerintahan Trump tengah mencari lebih banyak tempat tidur.

Pejabat tersebut, yang meminta identitasnya dirahasiakan sebagai syarat panggilan tersebut, mengatakan ICE tengah menambah jumlah tempat tidurnya dengan dukungan dari Departemen Pertahanan AS, Dinas Marga AS, dan Biro Penjara.

ICE saat ini didanai untuk menampung rata-rata 41.500 tahanan. Pejabat tersebut mengatakan lembaga tersebut bekerja sama dengan anggota parlemen AS untuk mengamankan lebih banyak dana penahanan.

Presiden AS Donald Trump, seorang Republikan, telah berjanji untuk mendeportasi sejumlah besar migran di AS secara ilegal, dengan mengatakan hal itu diperlukan setelah tingginya tingkat imigrasi ilegal di bawah pendahulunya dari Demokrat, Joe Biden.

Kepala perbatasan Trump, Tom Homan, mengatakan pada Desember 2024 bahwa pemerintahan akan membutuhkan setidaknya 100.000 tempat tidur untuk upaya deportasi massal.

ICE telah meningkatkan penangkapan sejak Trump menjabat pada 20 Januari, termasuk pelanggar imigrasi tanpa dakwaan pidana atau hukuman lainnya.

Dari 20 Januari-10 Maret, ICE melakukan sekitar 32.800 penangkapan, di antaranya 27% diduga pelanggar imigrasi tanpa dakwaan pidana atau hukuman lainnya, kata pejabat ICE.

Pemerintahan Biden di seluruh tahun fiskal 2024 melakukan total penangkapan 113.400, menurut data ICE.

Meskipun penangkapan ICE meningkat, deportasi awal Trump tertinggal dari rata-rata Biden tahun lalu, Reuters melaporkan pada bulan Februari.

Namun, angka deportasi era Biden didorong oleh tingginya jumlah migran yang tertangkap secara ilegal melintasi perbatasan AS-Meksiko yang kemudian dengan cepat dideportasi atau dikembalikan ke Meksiko.