JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik Gerakan Sekolah Bersih guna menjaga kelestarian alam.
Hal tersebut disampaikan Wamendikdasmen pada Hari Peduli Sampah Nasional, di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Sabtu (15/3).
“Kemendikdasmen tidak hanya memiliki perhatian terhadap lingkungan hidup, namun kami berkomitmen untuk bersama-sama bertanggung jawab serta menanggulangi isu lingkungan tersebut,” kata Wamen Atip melalui siaran pers diterima di Jakarta, pada Minggu (16/3).
Selanjutnya, Wamen Atip menyoroti tentang sebuah perilaku manusia kepada alam. Ia menilai bahwa kerusakan alam disebabkan bukan karena alam itu sendiri, melainkan karena perbuatan manusia.
“Dalam Quran surat Ar Rum ayat 41 dijelaskan bahwa kerusakan di muka bumi, baik di darat dan laut, adalah disebabkan oleh tangan-tangan jahil manusia. Oleh karena itu, kita harus sadar betul dampak dari perbuatan kita sendiri terhadap alam di muka bumi,” tuturnya.
Bersamaan dengan itu, untuk menjaga ekosistem dan kelestarian alam, kata Wamen Atip, Kemendikdasmen telah mencanangkan Gerakan Sekolah Bersih. Diungkap oleh Wamen Atip bahwa gerakan ini memiliki semangat “Sekolah Bersih” yang bukan hanya sekadar slogan.
“Lebih dari itu, gerakan ini bermula dari kebiasaan para peserta didik dalam menjaga alam mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah,” ujarnya.
Wamen Atip menegaskan bahwa Kemendikdasmen siap menyambut dan juga siap bekerja sama dalam menjalankan gerakan lingkungan yang bersih, termasuk dari sampah-sampah.
“Walaupun gerakan ini tidak masuk dalam kurikulum di sekolah, gerakan ini akan menjadi sebuah pembiasaan baik untuk para peserta didik di Indonesia,” tutup Wamen Atip.