JAKARTA - Hati atau yang disebut qalb dalam literatur Islam memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan baik atau buruknya perilaku seseorang.
Rasulullah SAW bersabda, "Ketahuilah, dalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa itu adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sudah menjadi kewajiban turunan bagi umat Islam agar menjaga kebersihan hati adalah bagian dari perjalanan spiritual seorang Muslim.
Namun, hati juga bisa mengalami penyakit yang menghalangi seseorang dari jalan kebenaran. Penyakit hati dalam Islam bukan sekadar penyakit fisik, tetapi lebih kepada kondisi spiritual yang mengotori jiwa dan menjauhkan seseorang dari Allah SWT.
Jika penyakit hati ini dibiarkan tanpa diobati, maka ia bisa menghancurkan keimanan seseorang dan membuatnya semakin jauh dari hidayah Allah. Berikut ini lima penyakit hati dalam Islam yang harus dihindari.
Hasad merupakan perasaan iri terhadap kebahagiaan, rezeki, atau keberhasilan orang lain dengan keinginan agar nikmat tersebut hilang dari mereka. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan kezaliman demi menjatuhkan orang lain.
Riya’ ialah melakukan suatu amal bukan karena Allah, tetapi demi mendapatkan pujian atau pengakuan dari manusia. Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Sesungguhnya yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil, yaitu riya`." (HR. Ahmad)
Ujub adalah perasaan bangga terhadap diri sendiri hingga meremehkan orang lain. Orang yang ujub merasa bahwa apa yang ia miliki adalah hasil usahanya sendiri tanpa menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Allah SWT.
Takabbur adalah penyakit hati yang membuat seseorang merasa lebih tinggi dibanding orang lain, baik dalam hal harta, ilmu, jabatan, atau status sosial.
Sum’ah merupakan penyakit hati yang mirip dengan riya’, tetapi lebih kepada keinginan agar kebaikannya didengar dan dikenal oleh banyak orang.
Orang yang memiliki penyakit ini ingin orang lain membicarakan amalnya dan mendapatkan reputasi baik di masyarakat.