• News

Pesawat Honduras Jatuh ke Air Setelah Lepas Landas, Tujuh Orang Tewas

Yati Maulana | Selasa, 18/03/2025 12:45 WIB
Pesawat Honduras Jatuh ke Air Setelah Lepas Landas, Tujuh Orang Tewas Tim penyelamat bekerja menyelamatkan korban kecelakaan pesawat di dekat Bandara Internasional Roatan, di Pulau Roatan, 17 Maret 2025. Handout via REUTERS

TEGUCIGALPA - Sebuah pesawat jatuh di lepas pantai Karibia Honduras pada Senin malam beberapa menit setelah lepas landas dari Pulau Roatan. Kecelakaan menewaskan tujuh orang, sementara 10 orang lainnya berhasil dikeluarkan dari reruntuhan dalam keadaan hidup, kata pihak berwenang.

Pesawat Jetstream yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Honduras Lanhsa membawa 14 penumpang dan tiga awak, menurut menteri transportasi negara itu, yang mengatakan reruntuhan pesawat ditemukan sekitar 1 kilometer (0,6 mil) dari lepas pantai pulau itu.

Menurut manifes penerbangan yang ditunjukkan oleh media lokal, penumpang termasuk seorang warga negara AS, seorang warga negara Prancis, dan dua anak di bawah umur. Pesawat itu dijadwalkan terbang ke bandara La Ceiba di daratan utama Honduras.

Kapten pemadam kebakaran Roatan Franklin Borjas mengonfirmasi jumlah korban tewas, sementara polisi dan petugas pemadam kebakaran merinci upaya penyelamatan yang sedang berlangsung.

Musisi Garifuna yang terkenal, Aurelio Martinez Suazo, termasuk di antara yang tewas, menurut petugas pemadam kebakaran.

Video dramatis yang diunggah ke media sosial oleh kepolisian nasional menunjukkan petugas dan pekerja penyelamat lainnya membawa korban selamat ke garis pantai berbatu, beberapa di antaranya menggunakan tandu, sementara sebuah perahu di dekatnya memancarkan cahaya terang di tengah kegelapan.

Penyebab kecelakaan belum jelas. Maskapai penerbangan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Borjas mengatakan kepada Reuters bahwa korban selamat dibawa ke rumah sakit terdekat, sekaligus mengonfirmasi bahwa kecelakaan itu terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas dari pulau itu.

Roatan, pulau terbesar di Kepulauan Bay di lepas pantai Honduras, merupakan objek wisata populer dan terkenal dengan terumbu karangnya yang berwarna-warni.

Borjas mencatat bahwa kondisi yang buruk mempersulit upaya pencarian dan penyelamatan.

"Sulit untuk mengakses (lokasi) kecelakaan karena terdapat bebatuan setinggi 30 meter (98 kaki) dan Anda tidak dapat mencapainya sambil berjalan atau berenang," katanya.

"Para penyelam yang membantu penyelamatan tidak memiliki jarak pandang sama sekali," tambahnya.