JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyatakan, Gerakan Pangan Murah (GPM) merupakan strategi pemerintah menyiapkan pangan murah berkualitas di tempat-tempat strategis.
"Badan Pangan Nasional mengucapkan terima kasih dengan teman-teman TVRI yang hari ini serentak melaksanakan GPM di 21 lokasi TVRI daerah. Jadi GPM memang salah satu program andalan dari Badan Pangan Nasional," kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi saat ditemui dalam pembukaan GPM di Kantor TVRI Nasional, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
"Langkah ini seusai dengan perintah Bapak Presiden Prabowo dan juga dalam koordinasi Bapak Menko Pangan untuk bisa menjaga stabilitas pangan pokok strategis, baik pasokan maupun harganya. Ini bagian dari strategi pemerintah menyiapkan pangan murah berkualitas di tempat-tempat yang strategis," imbuhnya.
Arief paparkan jumlah GPM dari awal 2025 sampai Maret ini telah menyentuh 2.158 kali di 31 provinsi dan 205 kabupaten/kota. Rengkuhan ini merupakan hasil kolaborasi banyak pihak, termasuk dengan TVRI yang memiliki jaringan luas di daerah.
"Gerakan Pangan Murah saat ini se-Indonesia sudah 2.158 titik. Untuk TVRI hari ini 21 titik. Jadi sudah dilakukan ribuan kali. Di sini saya pun surprise ternyata yang hadir bisa 1.000 orang karyawan, belum termasuk masyarakat sekitar TVRI," ujar Arief.
"Jadi pemerintah saat ini menyiapkan skema hulu dan hilir. Hulunya jangan sampai petani dan peternak itu dibeli dengan harga murah. Hilirnya jangan sampai harganya tinggi, daya belinya turun atau inflasinya sulit terkendali," sambungnya.
Menurut Arief, inflasi Indonesia telah terkelola dengan cukup baik. Meskipun secara umum mencatatkan deflasi, namun berkat kebijakan terukur pemerintah, ia yakini ke depannya masih dapat terjaga sesuai target pemerintah.
"Inflasi Indonesia hari ini, memang deflasi, karena ada beberapa kebijakan pemerintah, seperti diskon tiket pesawat, diskon tarif listrik. Itu memang administered price, jadi sudah dikelola dengan baik. Lalu inflasi inti dan volalite food juga masih baik. Kita manage angkanya," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi tahunan Februari 2025 dilihat secara komponen, masih mencatatkan pergerakan angka yang positif. Inflasi inti di 2,48 persen dan inflasi bergejolak atau volatile food di 0,56 persen. Lalu inflasi beras secara bulanan juga positif di angka 0,26 persen.
"Secara keseluruhan, pasokan maupun harga pangan strategis itu sangat baik, sehingga tahun ini salah satu Ramadan yang tertenang. Kemudian masyarakat juga antusiasnya baik. Kita berharap sampai Lebaran nanti, semua akan stabil. Terima kasih kepada dinas pangan di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi," tutup Arief.
Tuan rumah kegiatan hari ini, Direktur Utama TVRI Iman Brotoseno menegaskan komitmennya untuk mendukung program-program pemerintah yang berbasis masyarakat. TVRI siap bantu mendiseminasikan.
"Penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah yang dilakukan serentak di seluruh stasiun penyiaran daerah dan di TVRI Nasional juga, jadi kami sampaikan di daerah ada beberapa kegiatan yang juga dihadiri dan dibuka oleh Gubernur. Jadi ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat mendorong kegiatan ini," sebutnya.
"TVRI sebagai simpul dari kegiatan-kegiatan yang berbasis untuk masyarakat ini, (tentu) sangat dinantikan. Saya pikir momentum Ramadan yang penuh berkah perlu diisi dengan saling berbagi kebaikan," pungkas Iman.
Turut hadir dalam GPM hari ini antara lain Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA Hermawan, dan jajaran direksi beserta dewan pengawas TVRI.