• Bisnis

Kepada Kepala Daerah se-Jateng, NFA Minta Jaga Kualitas Gabah Bulog

Eko Budhiarto | Jum'at, 21/03/2025 17:20 WIB
Kepada Kepala Daerah se-Jateng, NFA Minta Jaga Kualitas Gabah Bulog Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi

SEMARANG – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi meminta kepala daerah se-Jawa Tengah untuk menjaga kualitas gabah yang diserap Perum Bulog. Terlebih Bulog mendapat tugas melakukan penyerapan setara beras hingga 3 juta ton tanpa ada rafaksi, dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram.

Arief menyampaikan hal itu dalam `Rapat Kordinasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah` yang dihadiri Kepala Daerah lingkup Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).

"Harga gabah Rp 6.500 per kilogram yang dimaksud Bapak Menko Pangan tadi, itu minta tolong yang dikirimkan ke Bulog bukan gabah yang kadar airnya sampai 40 persen. Jangan sampai gabah yang jelek masuk ke Bulog, tapi gabah yang bagus malah ada di penggilingan padi," katanya.

"Padahal Bulog itu diminta serap sampai 3 juta ton itu untuk persiapan setahun ke depan. Untuk disimpan. Kalau kadar airnya tidak masuk, broken-nya banyak, akan sulit tahan lama disimpan. Jadi minta tolong ini jadi concern bersama dan kalau ada harga petani yang jatuh juga tolong bisa ditindaklanjuti," tambahnya.

Total stok beras yang dikelola Bulog per 20 Maret ada hingga 2,1 juta ton. Sementara realisasi penyerapan dalam negeri setara beras telah berada di angka 448 ribu ton atau 14,94 persen dari target 3 juta ton.

Selanjutnya Arief meminta kepada segenap Kepala Daerah se-Jateng agar dapat memperhatikan harga di tingkat petani. Menurutnya, pihaknya siap membantu menjembatani agar hasil panen petani Jateng dapat terserap secara optimal.

"Bapak Ibu Bupati dan Wali Kota, khusus untuk harga yang ditingkat petani jatuh, kita bisa bantu komunikasi agar para pedagang beras bisa serap di daerah Bapak Ibu. Kami bisa mengundang pedagang-pedagang misalnya dari Pasar Induk Beras Cipinang untuk serap di Jateng," ujar Arief.

"Saya turut mengimbau pula untuk bisa menyiapkan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), utamanya beras. Kemudian di APBD bisa dianggarkan pula untuk subsidi harga pangan. Jadi itu bisa dipergunakan saat harga pangan sedang meninggi misalnya melalui operasi pasar murah," tukasnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dalam keterangannya ke insan pers menghaturkan apresiasinya kepada pemerintah pusat atas implementasi strategi menghadapi panen raya padi. Wagub Gus Yasin sepakat bahwa kualitas gabah tetap harus dijaga.

"Pemerintah sudah berupaya untuk menahan supaya harga (petani) tidak turun, harganya dari Rp 6.500, tetapi juga harus kita jaga kualitasnya," tuturnya.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan pemerintah akan memasifkan monitoring ketersediaan dan harga pangan pokok, terutama hingga Idulfitri.

"Kita sepakat sama-sama siaga apel setiap hari memonitor ketersediaan dan harga bahan pokok, agar rakyat kita bisa menjalankan Puasa riang gembira," terangnya.

"Menurut BPS, ini panen raya kita Maret April. Sampai April produksi kita akan mencapai 13,95 juta ton. Jadi ada kelebihan dari yang kita konsumsi 10,4 juta ton. Surplus 3,5 juta ton. Target kita menyerap 3 juta ton secara beras, sekurang-kurangnya 2 juta ton. Oleh karena itu perlu kerja sama  dengan pemerintah daerah," tutupnya.