• News

Berkonflik dengan Houthi, AS Setujui Penjualan Roket Presisi ke Saudi

Yati Maulana | Sabtu, 22/03/2025 10:30 WIB
Berkonflik dengan Houthi, AS Setujui Penjualan Roket Presisi ke Saudi Gedung Pentagon terlihat di Arlington, Virginia, AS, 6 April 2023. Foto: Reuters

WASHINGTON - Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan pertama sistem senjata pembunuh presisi canggih ke Arab Saudi dengan perkiraan biaya $100 juta, kata Pentagon kemarin.

Penjualan potensial tersebut terjadi saat AS melanjutkan gelombang serangan terhadap target Houthi di Yaman yang dimulai Sabtu lalu, menewaskan sedikitnya 31 orang dalam operasi terbesar sejak Presiden Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari.

Perang saudara Yaman meletus pada akhir tahun 2014 ketika Houthi merebut ibu kota Sanaa. Khawatir dengan pengaruh Syiah Iran yang semakin besar di sepanjang perbatasannya, Arab Saudi memimpin koalisi yang didukung Barat pada bulan Maret 2015 untuk mendukung pemerintah yang didukung Saudi.

Perang, yang telah mereda sejak gencatan senjata pada tahun 2022, telah menewaskan puluhan ribu orang, menghancurkan ekonomi Yaman, dan membuat jutaan orang kelaparan.

Sistem senjata pembunuh presisi canggih (APKWS) yang disetujui untuk dijual ke Arab Saudi adalah roket berpemandu laser yang dapat mengenai target udara dan permukaan. Harga senjata tersebut sekitar $22.000, menjadikannya pilihan yang hemat biaya untuk menembak jatuh pesawat nirawak kecil bersenjata berbiaya rendah seperti yang digunakan oleh Houthi yang telah mengganggu pengiriman di Laut Merah.

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan 2000 APKWS dan peralatan serta pelatihan terkait pada hari Kamis.

Meskipun telah disetujui oleh Departemen Luar Negeri, pemberitahuan tersebut tidak menunjukkan bahwa kontrak telah ditandatangani atau bahwa negosiasi telah selesai.

Kontraktor utama untuk penjualan tersebut adalah BAE Systems, kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.