JAKARTA - Gunung berapi Kilauea di Hawaii menyemburkan lava setinggi 700 kaki ke udara hanya beberapa bulan sebelum Hawaiian Volcano Observatory menghadapi penggusuran.
Letusan terakhir gunung berapi tersebut dimulai sesaat sebelum pukul 9:30 pagi waktu setempat pada Rabu (19/3/2025), menurut pemberitahuan yang dipasang oleh Observatorium Gunung Berapi Hawaii (HVO) milik Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) .
Mereka menambahkan bahwa pancuran lava “mencapai ketinggian hingga 500-700 kaki” di beberapa tempat.
Sementara itu, kantor Survei Geologi di Hilo adalah satu dari ratusan kantor pemerintah yang dilaporkan telah dibatalkan sewanya oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), menurut Associated Press.
Kantor berita tersebut melaporkan bahwa sewa tersebut diperkirakan akan dibatalkan pada tanggal 30 September, demikian pula sewa untuk puluhan kantor lainnya di seluruh Amerika Serikat.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara USGS mengatakan proses “penyederhanaan operasi pemerintah” sedang “berlangsung,” menurut The Guardian .
“Kami bekerja sama secara aktif dengan General Services Administration untuk memastikan bahwa setiap fasilitas dan aset digunakan secara efektif, dan jika perlu, mengidentifikasi solusi alternatif yang memperkuat misi kami,” imbuh mereka.
Menurut USGS, Gunung Kilauea telah meletus sejak 23 Desember 2024. Ini adalah letusan ke-14 sejak letusan dimulai.
HVO, yang saat ini mempekerjakan 30 orang, "memantau gempa bumi dan gunung berapi aktif di Hawaii, menilai bahayanya, mengeluarkan peringatan, dan memajukan pemahaman ilmiah untuk mengurangi dampak letusan gunung berapi,` menurut situs webnya.
“Mengomunikasikan hasil kerja kami kepada publik, manajer tanggap darurat, dan komunitas ilmiah merupakan aspek penting dari misi HVO,” demikian isi situs web tersebut. (*)