JAKARTA - Tuberkulosis (TB) masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat di banyak negara, termasuk Indonesia.
Penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini dapat menyerang siapa saja, terutama mereka yang tinggal di lingkungan padat, memiliki daya tahan tubuh rendah, atau kurang mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadai.
Penularan TB terjadi melalui udara, terutama saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Meskipun TB tergolong penyakit menular, sebenarnya penularannya bisa dicegah jika masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara-cara pencegahannya.
Berikut ini lima langkah efektif yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan Tuberkulosis:
1. Menggunakan Masker dan Etika Batuk yang Benar
Penderita TB harus menggunakan masker, terutama saat berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, penting juga menerapkan etika batuk yang benar—menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan bagian dalam saat batuk atau bersin. Tindakan ini membantu mencegah bakteri menyebar ke udara.
2. Ventilasi yang Baik di Rumah dan Tempat Umum
Ruang tertutup dengan sirkulasi udara yang buruk memudahkan penyebaran TB. Pastikan rumah memiliki ventilasi yang cukup agar udara segar dapat masuk dan sirkulasi tetap terjaga.
3. Mendeteksi Dini dan Mengobati Hingga Tuntas
Seseorang yang memiliki gejala TB, seperti batuk lebih dari dua minggu, demam berkepanjangan, atau berat badan turun drastis, sebaiknya segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit.
4. Pemberian Imunisasi BCG pada Anak-anak
Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) diberikan kepada bayi baru lahir untuk mencegah bentuk TB berat, seperti TB meningitis. Meskipun tidak sepenuhnya mencegah infeksi TB paru, vaksin ini membantu memperkecil risiko komplikasi serius pada anak-anak.
5. Meningkatkan Gizi dan Imunitas Tubuh
Daya tahan tubuh yang baik menjadi benteng alami terhadap infeksi, termasuk TB. Mengonsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, dan menjaga pola hidup sehat adalah cara penting untuk mencegah tubuh dari serangan penyakit, terutama bagi mereka yang sering kontak dengan pasien TB.