• Bisnis

Gandeng Kementan, NFA Galakkan FDP Bawang Merah dan Putih

Eko Budhiarto | Minggu, 23/03/2025 09:20 WIB
Gandeng Kementan, NFA Galakkan FDP Bawang Merah dan Putih Foto Bawang Merah dan Bawang Putih

JAKARTA – Tren harga bawang merah dan bawang putih yang mulai meningkat direspons cepat pemerintah. Melalui operasi pasar murah secara rutin dan dilaksanakan dari outlet besar sampai kecil, langkah penstabilan digalakkan.

Dalam pantauan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), per 21 Maret rerata harga bawang merah di tingkat konsumen secara nasional berada di Rp 42.581 per kilogram (kg). Ini cukup menanjak jika dibandingkan pada rerata harga pada tengah Februari yang kala itu ada di Rp 34.849 per kg.

Sementara rerata harga bawang putih di level konsumen secara nasional per 21 Maret berada di Rp 44.097 per kg. Sementara harga komoditas serupa di awal Januari 2025 masih berada di Rp 41.984 per kg.

"Kami rutin memonitor pergerakan harga pangan pokok strategis. Ketika sudah mulai ada tren kenaikan, tentu harus segera ditindaklanjuti dengan berbagai program intervensi yang diinisiasi pemerintah bersama stakeholder pangan," terang Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya di Jakarta, pada Sabtu (22/3/2025).

"Hari ini salah satunya Badan Pangan Nasional berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian untuk menggelontorkan stok bawang merah dan bawang putih yang dipasok dari petani lokal dengan harga yang tentunya di bawah pasar. Ini merupakan esensi dari program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP)," ungkapnya.

Untuk diketahui, pada Jumat (21/3/2025) bertempat di Kantor NFA, pasokan total sebanyak 1 ton yang terdiri dari 700 kg bawang merah dan 300 kg bawang putih, dilepas dengan harga yang sangat menarik bagi konsumen. Bawang merah dibanderol di harga Rp 33.000 per kg dan bawang putih 30.000 per kg.

Semua pasokan dikirimkan oleh Champion Bawang binaan Kementan melalui sokongan program FDP dari NFA, sehingga benar-benar bersumber dari petani lokal. Ini juga termasuk langkah mendukung petani Indonesia.

"Sebisa mungkin kita penuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dengan hasil panen petani lokal sendiri. Kita bantu buka jalur penjualan dari yang makro sampai mikro seperti hari ini. Apalagi fokus Bapak Presiden Prabowo benar-benar melihat kondisi harga pangan kita, ketersediaan dan harga pangan mesti baik," kata Arief.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, pangan adalah yang utama. Harga pangan saja tidak boleh naik. Ini karena kalau kondisi pangan aman, maka negara aman. Terlebih menjelang Idulfitri di akhir bulan ini," lanjutnya.

Selain program FDP, pemerintah juga terus menggenjot realisasi Operasi Pasar Pangan Murah yang merupakan program anyar pemerintah saat ini. Perkembangannya sesuai data yang dihimpun NFA, per 20 Maret telah mencapai 3.027 titik lokasi di 37 provinsi dan 462 kabupaten/kota.

Aneka komoditas yang disediakan dengan harga khusus telah menorehkan realisasi penjualan yang menunjukkan tingginya animo masyarakat. Secara terperinci kuantitasnya adalah beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) 1.388 ton, gula konsumsi 450 ton, MinyaKita 427 kiloliter, daging kerbau 25 ton, dan bawang putih 4.239 kg. Selain itu, ada pula bawang merah 1.935 kg, telur ayam ras 26.770 kg, hingga daging ayam ras 9.083 kg.