• Bisnis

GPM Pastikan Masyarakat Mendapat Akses Cukup Terhadap Pangan Murah

Eko Budhiarto | Selasa, 25/03/2025 15:45 WIB
GPM Pastikan Masyarakat Mendapat Akses Cukup Terhadap Pangan Murah Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi

JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)
Arief Prasetyo Adi mengatakan, Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi instrumen stabilisasi pangan
untuk memastikan masyarakat mendapat aksesibilitas yang cukup terhadap pangan murah dan terjangkau.

"Dengan kolaborasi yang kuat di antara berbagai stakeholder, pelaksanaan GPM ini menjadi penting dalam upaya membangun stabilitas pasokan dan harga pangan. Pangan aman, negara aman. Ini yang selalu kita jaga sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto," ujar Arief dalam keterangannya seusai menghadiri RDP Komisi IV DPR RI, Di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/3/2025).

Sejak awal Januari 2025 hingga 24 Maret, GPM telah digelar sebanyak 2.528 kali di 229 kabupaten/kota di 31 provinsi. Dalam rangka menjaga Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada periode Ramadan dan Idulfitri, khusus untuk Maret 2025 GPM dilaksanakan sebanyak 1.623 kali.

Tidak hanya itu, pada momentum HBKN Ramadan kali ini, kolaborasi kementerian/lembaga, BUMN dan private sector juga diwujudkan dalam kegiatan Operasi Pasar Pangan Murah di lebih dari 3 ribu titik di seluruh Indonesia. Per 24 Maret, realisasi titik OP Pangan Murah sudah ada di 3.574 dengan beras SPHP menjadi komoditas pangan dengan tingkat penjualan tertinggi mencapai 1.716 ton.

Sementara itu, secara terpisah Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menyambut positif Gerakan Pangan Murah (GPM). Hal tersebut terungkap saat Menkop Budi Arie dan Wamenaker Immanuel meninjau GPM yang digelar oleh Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (24/3/2025).

“Gerakan Pangan Murah ini jangan hanya saat menjelang Idul Citri saja, harus dilanjutkan di seluruh Indonesia, sepanjang tahun kita semua harus menjaga stabilitas harga pangan,” kata Budi Arie.

Budi Arie juga menyampaikan apresiasi kepada Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) atas upaya melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan GPM. Selain itu, seiring dengan rencana pembentukan Koperasi Merah Putih di desa-desa pada 38 provinsi, Budi Arie menekankan stabilitas pangan menjadi salah satu aspek penting yang menjadi unsur yang menopang aktivitas koperasi desa.

Adapun dalam GPM di Ciracas tersebut, berbagai bahan pangan dijual antara lain produk daging sapi, gula, beras, minyak goreng, dan aneka sayuran. Sebanyak 20 mitra kolaborasi turut berpartisipasi dalam GPM tersebut antara lain Perum Bulog, ID FOOD, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Dharma Jaya, Kedai Tani, Pasar Tani, Hataki, Agrobakti Jaya, Kedai Umi Firza, ASPAMI, Yuana Food, AMI, Kementerian ATR/BPN RI, serta berbagai UMKM binaan JPKP dan Yayasan Ar-Risalah.