JAKARTA - Sepanjang tahun 2024, Perusahaan bidang transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) atau Bluebird sukses bukukan pendapatan sebesar Rp 5,04 triliun.

Raihan ini meningkat hingga 14% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

EBITDA perusahaan pada 2024 sebesar Rp 1,2 triliun atau tumbuh 9% secara Year on Year (YoY).

Sementara itu laba bersih secara tahunan, tumbuh 28 % yang mencapai Rp 593 miliar.

Direktur Utama Bluebird, Adrianto Djokosoetono, mengatakan capaian positif tersebut didorong oleh upaya ekspansi dan diversifikasi layanan bisnis perusahaan, meningkatnya permintaan masyarakat, serta optimalisasi teknologi.

Di mana untuk upaya ekspansi dan diversifikasi layanan, Bluebird melakukan penambahan sekitar 1.200 armada baru seluruh segmen baik taksi maupun non-taksi. Menjadikan total armada beroperasi perusahaan mencapai lebih dari 24.000 unit.

Sehingga pendapatan dari segmen layanan taksi meningkat 12%. Sedangkan untuk pendapatan layanan non-taksi seperti rental, bus, shuttle, serta layanan lainnya meningkat hingga 19%.

"Sejalan dengan transformasi menjadi perusahaan Mobility as a Services, torehan positif perseroan juga diiringi peningkatan kontribusi layanan taksi dan non-taksi seperti rental, bus, shuttle, serta layanan lainnya," papar Adrianto dalam keterangan resminya, Rabu (26/3/2025).

Lebih lanjut dari sisi optimalisasi teknologi, penggunaan aplikasi MyBluebird berhasil memberikan kontribusi hingga 35% selama tahun 2024. Dengan pilihan transaksi yang lebih praktis, penggunaan pembayaran non-tunai meningkat hingga 61% selama periode tersebut.

"Kami beradaptasi dengan kebutuhan mobilitas yang semakin dinamis. Bluebird menghadirkan kemudahan aksesibilitas, metode transaksi yang fleksibel, dan beragam solusi mobilitas untuk tiap kebutuhan," katanya.