Pemandangan menunjukkan PLTN Zaporizhzhia dari tepi Waduk Kakhovka, di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina 16 Juni 2023. REUTERS
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa PLTN Zaporizhzhia adalah fasilitas Rusia dan tidak mungkin mengalihkan kendalinya ke Ukraina atau negara lain mana pun.
Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa mengoperasikan pabrik secara bersama-sama tidak dapat diterima karena tidak mungkin untuk memastikan keamanan fisik dan nuklir stasiun tersebut dengan baik.
Dikatakan bahwa wilayah Zaporizhzhia, yang sebagian dikuasai oleh pasukan Rusia, adalah satu dari empat wilayah di Ukraina yang telah dianeksasi oleh Rusia berdasarkan referendum yang diadakan tujuh bulan setelah invasi besar-besaran Moskow ke negara tetangganya dan sebuah keputusan presiden secara resmi menjadikan stasiun tersebut milik Rusia.
Negara-negara Barat telah menolak referendum tersebut sebagai tipuan. "Pengembalian stasiun tersebut ke sektor nuklir Rusia telah menjadi kenyataan yang sudah lama terjadi," kata pernyataan kementerian tersebut.
"Menyerahkan pabrik Zaporizhzhia ke kendali Ukraina atau negara lain adalah hal yang mustahil." Pasukan Rusia merebut stasiun tersebut pada awal invasi dan masing-masing pihak sejak itu secara rutin menuduh pihak lain melakukan serangan yang membahayakan keselamatan di pabrik tersebut, yang merupakan pabrik terbesar di Eropa dengan enam reaktor.
Meskipun pembangkit listrik tersebut sekarang tidak menghasilkan listrik, pengawas nuklir PBB telah menempatkan monitor di sana, seperti yang dilakukan di semua lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina.
Ukraina menuntut agar stasiun tersebut dikembalikan ke yurisdiksinya dan menolak aneksasi wilayahnya pada tahun 2022 sebagai tindakan ilegal.
Presiden AS Donald Trump, selama percakapan telepon bulan ini dengan mitranya dari Ukraina Volodymyr Zelenskiy, menyarankan agar Amerika Serikat dapat membantu mengelola dan mungkin memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina.
Zelenskiy mengatakan bahwa pembangkit listrik tersebut milik rakyat Ukraina. Ia mengatakan bahwa ia dan Trump telah membahas potensi investasi AS di pembangkit listrik tersebut.
