Jakarta, Katakini.com - Merawat mobil bukan hanya soal mengganti oli atau membersihkan mesin, tapi juga memperhatikan kenyamanan dan kestabilan kendaraan saat dikemudikan.

Salah satu aspek penting dalam perawatan mobil adalah spooring dan balancing, yang berfungsi untuk menjaga agar roda kendaraan tetap lurus dan seimbang.

Sayangnya, banyak pengendara yang belum menyadari kapan waktu yang tepat untuk melakukan perawatan ini. Padahal, jika dibiarkan terlalu lama, masalah kecil pada roda bisa berkembang menjadi gangguan besar yang memengaruhi keselamatan berkendara.

Tanda pertama yang sering muncul ketika mobil perlu di-spooring ialah setir terasa tidak lurus saat mobil berjalan lurus. Misalnya, ketika sedang berkendara di jalan yang datar namun setir sedikit miring ke kiri atau ke kanan, itu bisa menjadi indikasi adanya ketidakseimbangan pada sudut roda.

Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah mobil yang terasa seperti menarik ke satu sisi saat dikemudikan. Ketika Anda melepaskan setir sebentar di jalan lurus dan mobil cenderung bergerak sendiri ke arah tertentu, besar kemungkinan bahwa roda sudah tidak sejajar.

Selain spooring, balancing juga memiliki peran penting dalam menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara. Ketidakseimbangan roda bisa menyebabkan getaran pada setir saat mobil melaju dengan kecepatan tertentu, terutama di atas 60 km/jam. Getaran ini bukan hanya mengganggu, tapi juga menandakan bahwa beban pada roda tidak merata dan harus segera diperiksa.

Tanda lain bahwa mobil Anda perlu balancing ialah munculnya suara atau dengungan dari roda saat berkendara. Meski suara ini kadang samar, pengendara yang terbiasa dengan suara mobilnya akan menyadari adanya perubahan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan keausan ban yang tidak merata, bahkan memperpendek umur pakai ban secara signifikan.

Waktu terbaik untuk melakukan spooring dan balancing biasanya adalah setiap 10.000 km atau setiap kali Anda merasakan perubahan pada kenyamanan berkendara.

Namun, jika mobil sering digunakan di jalan yang rusak atau mengalami benturan keras, pemeriksaan bisa dilakukan lebih sering. Mengabaikan perawatan ini bisa berakibat pada kerusakan komponen kaki-kaki lainnya, yang tentunya memerlukan biaya perbaikan yang jauh lebih mahal.