JAKARTA - Dalam momentum mudik jelang Hari Raya Idulfitri 1446 H, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), kembali menghadirkan program Mudik Asyik Baca Buku (MABB) 2025.
Kegiatan yang resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ini berlangsung pada 26 s.d. 27 Maret 2025. Tujuannya untuk meningkatkan budaya literasi dan mendorong minat membaca di kalangan masyarakat, terutama bagi anak-anak, dengan menghadirkan alternatif kegiatan edukatif selama perjalanan mudik.
Sebanyak 20.000 buku bacaan yang dibagikan di enam titik keberangkatan pemudik, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Terminal Kalideres, Terminal Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, dan Bandara Halim Perdanakusuma hingga hari kedua terpantau habis tidak tersisa. Hal ini menandakan bahwa buku-buku bacaan yang bermutu sangat diminati oleh masyarakat.
“Kegemaran membaca di kalangan anak-anak ternyata masih cukup tinggi, hal ini terlihat saat anak-anak yang akan mudik mendapatkan buku yang menarik hati dan sesuai dengan keinginan mereka. Kemudahan akses untuk mendapatkan buku juga turut meningkatkan semangat mereka untuk berburu buku di stan Mudik Asyik Baca Buku 2025,” kata Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin dalam siaran pers, pada Jumat (28/3).
Hafidz pun menambahkan, “Mereka tampak asyik membaca buku-buku cerita yang dibagikan secara gratis oleh Badan Bahasa. Tentu ini menjadi pemandangan yang membahagiakan, karena buku-buku yang disediakan telah menumbuhkan kembali kegemaran membaca di kalangan anak-anak.”
Sementara itu, di Stasiun Gambir, Sekretaris Badan Bahasa, Ganjar Harimansyah menyoroti bagaimana melalui kegiatan ini Badan Bahasa memberikan pengalaman literasi dan aktivitas interaktif yang menyenangkan bagi anak-anak sembari menunggu jadwal keberangkatan mudik mereka. “Literasi tidak hanya tentang membaca, tetapi juga pengalaman yang membangun kebersamaan dan imajinasi anak-anak,” ujarnya.
Saat memantau aktivitas pemudik di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Karyoto, turut mengunjungi dan mengapresiasi stan Mudik Asyik Baca Buku yang sedang ramai dikunjungi pemudik. “Buku untuk anak memang perlu dilengkapi gambar-gambar agar terlihat menarik,” ujarnya. Selain itu, Karyoto juga berpesan agar buku-buku yang tersedia harus habis dibagikan kepada para pemudik.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, juga mengunjungi stan Mudik Asyik Baca Buku 2025 dan ikut membagikan buku kepada anak-anak di Stasiun Senen, pada Kamis (27/3). “Saya sangat setuju bahwa buku bacaan dapat menggantikan atau mengalihkan anak-anak dari gawai,” tuturnya.
Ketua Komisi Pelindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah, pun mendukung kegiatan Mudik Asyik Baca Buku 2025. Ai mengatakan, “KPAI mengapresiasi kegiatan ini. Kegiatan ini dapat dijadikan momentum serta inovasi ke depan, semoga tradisi mudik dengan membaca buku dapat membantu tumbuh kembang anak,” ujar Ai yang ditemui di Stasiun Senen pada Kamis (27/3).
Selanjutnya, Gubernur Jawa Tengah, Akhmad Luthfi, turut serta memberikan motivasi kepada para pemudik di Stasiun Pasar Senen. Menurutnya, aktivitas mudik gratis dan mudik asyik dengan membaca buku merupakan kegiatan yang sangat menarik dan bermanfaat. “Membaca buku merupakan tradisi yang harus dilaksanakan sejak anak-anak,” pesannya.
Pada waktu yang bersamaan, Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, juga memberikan apresiasi atas upaya Kemendikdasmen memberikan buku bacaan yang sangat menarik bagi anak-anak di Stasiun Pasar Senen. Tampak rona bahagia terpancar setelah beliau membuka buku-buku yang dibagikan kepada para pemudik.
Program Mudik Asyik Baca Buku 2025 pun mendapatkan sambutan positif dari para pemudik. Terlebih di mata anak-anak, program ini terasa sangat menyenangkan. Demikian yang disampaikan oleh El Ghibran, siswa kelas 2 SD Muhammadiyah 1 Pagar Alam, dan Icha, siswi kelas 3 SD Pakulonan Barat, Kelapa Dua yang akan melakukan perjalanan mudik ke daerah masing-masing dari Terminal Kalideres. “Saya senang jadi punya banyak buku cerita, supaya saya tidak terus melihat gawai (gadget) di bus,” ucap El Ghibran sembari membuka-buka 4 buku yang telah diterima.
Orang tua dari El Ghibran, Tini, juga mengungkapkan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dan orang tua. “(Program ini) memiliki manfaat untuk mengalihkan anak-anak dari menonton TikTok, bermain gim, dan aktivitas lain yang dilakukan dari gawai selama perjalanan di kendaraan,” kata Tini.