Jakarta, Katakini.com - Bank DKI mengalami gangguan pada sistem layanan perbankan digital sejak 29 Maret 2025, yang berdampak pada terganggunya aktivitas transaksi para nasabah. Menanggapi hal ini, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ahmad Moetaba, menyampaikan kritik terhadap manajemen Bank DKI.

Ia menilai gangguan tersebut sangat disayangkan karena terjadi di saat masyarakat membutuhkan layanan transaksi yang cepat, terutama menjelang dan selama perayaan Idulfitri.

“Saya sudah pernah mengkritik sistem online banking Bank DKI dalam rapat kerja beberapa minggu lalu, tapi ternyata manajemen sangat lambat mengantisipasi. Ini sangat mengecewakan untuk ukuran sebuah bank besar seperti Bank DKI.”

Ahmad juga mengutarakan kegagalan sistem masih terjadi hingga hari ini (5 April 2025). Respon manajemen tidak mencerminkan kecepatan kinerja yang seharusnya dimiliki oleh bank daerah ini.

“Sistem online ini sangat krusial untuk perbankan saat ini. Kalau penanganannya lama, bagaimana Bank DKI bisa menjawab tantangan perbankan di masa depan?” lanjut Ahmad.

Komisi B meminta pihak manajemen Bank DKI untuk melakukan reformasi sistem besar-besaran agar bisa bersaing dengan bank swasta yang jauh lebih cepat menangani system error.

Ahmad menambahkan,”Kami menekan Bank DKI untuk meningkatkan profesionalitas perbankan daerah. Jaman sudah maju dan serba cepat. Bank DKI harus bisa memberikan layanan unggul supaya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank daerah bisa lebih tinggi.”