Katakini.com - Santan sudah menjadi bahan utama dalam berbagai hidangan khas Nusantara. Dari rendang hingga kolak, rasa gurih dan teksturnya yang kental membuat santan sulit untuk dilewatkan, apalagi saat momen-momen spesial seperti Lebaran atau acara keluarga.
Namun, di balik kelezatannya, santan sering mendapat cap buruk karena dianggap memicu kolesterol tinggi hingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Padahal, santan sebenarnya mengandung berbagai nutrisi seperti lemak sehat, vitamin E, serta antioksidan. Masalahnya bukan pada santannya, melainkan pada cara mengolah dan seberapa banyak kita mengonsumsinya.
Agar tetap bisa menikmati hidangan bersantan tanpa khawatir terhadap dampak buruk bagi kesehatan, ada beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan.
Berikut lima tips aman mengonsumsi santan agar tubuh tetap sehat dan bugar:
1. Gunakan Santan Segar atau Santan Murni
Pilih santan yang diperas langsung dari kelapa segar dibandingkan santan instan atau dalam kemasan, yang biasanya mengandung pengawet dan bahan tambahan lainnya.
2. Batasi Frekuensi dan Porsi Konsumsi
Konsumsi santan sebaiknya tidak dilakukan setiap hari. Cukup satu hingga dua kali dalam seminggu, dan dalam porsi yang moderat. Hindari menu bersantan dalam satu hari yang sama, seperti makan lontong sayur saat sarapan lalu makan gulai saat makan malam.
3. Padukan dengan Bahan Makanan Tinggi Serat
Mengombinasikan hidangan bersantan dengan sayur tinggi serat seperti bayam, kacang panjang, atau wortel bisa membantu menyeimbangkan asupan lemak. Serat membantu tubuh mengelola kolesterol dan memperlancar sistem pencernaan.
4. Jangan Terlalu Mendidihkan Santan
Masak santan dengan api kecil dan hindari mendidihkannya terlalu lama karena akan mengubah struktur lemaknya menjadi lemak jenuh yang kurang baik bagi tubuh. Menghindari proses penggorengan juga bisa mengurangi kadar lemak dalam makanan bersantan.
5. Perhatikan Kondisi Kesehatan Pribadi
Bagi yang memiliki riwayat kolesterol tinggi atau gangguan jantung, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi makanan bersantan. Penyesuaian pola makan bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh masing-masing.