JAKARTA - Seiring bertambahnya usia, perubahan fungsi otak menjadi hal yang tak terelakkan. Salah satu kondisi yang sering dialami oleh lansia adalah pikun atau gangguan daya ingat, yang dalam dunia medis dikenal sebagai demensia.
Meskipun dianggap sebagai bagian dari proses penuaan alami, para ahli kesehatan menegaskan bahwa pikun bisa dicegah atau diperlambat melalui kebiasaan hidup sehat dan stimulasi kognitif yang tepat.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 55 juta orang di dunia hidup dengan demensia, dan jumlah ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia populasi global.
Di Indonesia sendiri, jumlah lansia meningkat setiap tahunnya, sehingga kesadaran akan pentingnya perawatan kesehatan otak menjadi semakin mendesak. Para ahli menyarankan agar upaya menjaga daya ingat dilakukan tidak hanya ketika sudah tua, tetapi sejak usia dewasa aktif.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini beberapa tips efektif yang dapat diterapkan untuk mencegah pikun pada usia lanjut:
1. Rutin Melatih Otak dengan Aktivitas Kognitif
Melakukan aktivitas yang menantang otak seperti membaca, menulis, bermain teka-teki silang, catur, atau belajar bahasa baru terbukti mampu menjaga fungsi otak tetap tajam.
Aktivitas ini merangsang koneksi antar sel saraf dan membantu memperlambat penurunan kognitif. Para ahli menyebut ini sebagai "neuroplasticity", yaitu kemampuan otak untuk terus membentuk jaringan baru seiring bertambahnya usia.
2. Menjaga Pola Makan Sehat dan Seimbang
Pola makan yang kaya akan antioksidan, lemak sehat, dan vitamin B sangat penting bagi kesehatan otak.
Diet Mediterania yang terdiri dari ikan, sayur, buah, kacang-kacangan, dan minyak zaitun telah terbukti dapat mengurangi risiko Alzheimer.
Mengurangi asupan makanan olahan, gula berlebih, dan lemak trans juga berperan besar dalam melindungi fungsi otak.
3. Aktif Secara Fisik dan Sosial
Olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau senam lansia mampu meningkatkan aliran darah ke otak dan memperkuat memori. Selain itu, interaksi sosial juga menjadi elemen penting dalam mencegah pikun.
4. Tidur yang Cukup dan Berkualitas
Tidur yang terganggu atau tidak berkualitas dapat mempercepat penurunan kognitif. Lansia disarankan tidur 7–8 jam per malam, karena selama tidur, otak bekerja membersihkan racun yang dapat mengganggu fungsi saraf. Hindari konsumsi kafein berlebihan di malam hari dan biasakan waktu tidur yang teratur.
5. Rutin Periksa Kesehatan dan Kelola Penyakit Kronis
Penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi dapat memperburuk kesehatan otak jika tidak dikendalikan. Oleh karena itu, lansia perlu rutin memeriksakan diri ke dokter dan mengelola kondisi medis yang ada.