JAKARTA - Seni merupakan salah satu ekspresi tertua dan paling universal dalam sejarah umat manusia. Ia hadir dalam berbagai bentuk seperti lukisan, musik, tari, sastra, patung, film, hingga arsitektur, dan telah menjadi bagian penting dalam perkembangan budaya dan peradaban.
Dalam rangka mengakui pentingnya seni bagi kebebasan berekspresi, kreativitas, dan perdamaian dunia, masyarakat internasional menetapkan Hari Seni Sedunia (World Art Day) sebagai momentum untuk merayakan kontribusi seni dalam kehidupan manusia.
Melansir dari berbagai sumber, Hari Seni Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2012 setelah diresmikan oleh International Association of Art (IAA), sebuah organisasi mitra UNESCO yang bergerak di bidang seni dan budaya.
Penetapan hari seni ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang peran seni dalam mendorong dialog lintas budaya, memperkuat jati diri manusia, dan memperkaya keberagaman sosial.
Melalui seni, manusia tidak hanya mengekspresikan ide dan emosi, tetapi juga membangun pemahaman yang lebih dalam antarbangsa dan komunitas.
Peringatan Hari Seni Sedunia jatuh setiap tanggal 15 April, bertepatan dengan hari kelahiran Leonardo da Vinci (1452–1519), seniman dan ilmuwan Renaisans asal Italia yang dianggap sebagai simbol kejeniusan multidisipliner.
Da Vinci bukan hanya dikenal karena karya seni monumental seperti Mona Lisa dan The Last Supper, tetapi juga karena kontribusinya dalam bidang anatomi, teknik, arsitektur, dan filosofi. Ia dipilih sebagai representasi ideal dari nilai-nilai seni yang mencakup imajinasi, inovasi, dan humanisme.
Hari Seni Sedunia dirayakan di berbagai negara dengan beragam kegiatan, mulai dari pameran seni, lokakarya, pertunjukan budaya, hingga diskusi dan edukasi publik mengenai seni dan hak kebebasan berekspresi.
Lebih dari sekadar peringatan simbolis, Hari Seni Sedunia menjadi ajakan untuk menghargai seniman, melindungi kebebasan berekspresi, dan mendorong inklusivitas dalam dunia seni.
Seni tidak hanya milik galeri dan panggung besar, tetapi juga milik setiap individu yang berani menyuarakan makna, keindahan, dan kritik sosial melalui medium kreativitas.