Jakarta - Lebih dari 2.000 sisa-sisa janin medis diawetkan telah ditemukan di Illinois rumah seorang mantan klinik aborsi dokter Indiana yang meninggal pekan lalu.
Kantor Sheriff Will County mengatakan bahwa seorang pengacara untuk keluarga Dr Ulrich Klopfer menghubungi kantor koroner tentang kemungkinan sisa-sisa janin ditemukan di rumah di utara-timur Illinois.
Kantor sheriff mengatakan pihak berwenang menemukan 2.246 jenazah janin yang diawetkan, tetapi tidak melihat bukti bahwa prosedur medis dilakukan di rumah.
Dilansir The Guardian, Klopfer, yang meninggal pada 3 September, bekerja di klinik aborsi di South Bend, Indiana. Kantor itu ditutup setelah negara mencabut lisensi klinik pada 2015 silam.
Departemen kesehatan negara bagian Indiana sebelumnya mengeluarkan keluhan terhadap klinik, menuduhnya tidak memiliki daftar pasien, kebijakan mengenai aborsi medis, dan badan pemerintahan untuk menentukan kebijakan.
Badan negara juga menuduh klinik gagal mendokumentasikan bahwa pasien menerima pendidikan yang diamanatkan negara setidaknya 18 jam sebelum aborsi.
Klopfer diyakini sebagai dokter aborsi paling produktif di Indiana, dengan ribuan prosedur dilakukan di beberapa negara Indiana selama beberapa dekade.
Mike Fichter, presiden Indiana Right to Life, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam bahwa "kami ngeri" dengan penemuan jasad tersebut. Dia menyerukan pihak berwenang Indiana untuk membantu menentukan apakah mereka masih memiliki koneksi ke operasi aborsi di Indiana.
"Laporan yang memuakkan ini menggarisbawahi mengapa industri aborsi harus dilakukan dengan pengawasan tertinggi," kata Fichter dalam pernyataan itu.
Kantor gubernur Indiana, Eric Holcomb, tidak segera menanggapi pesan yang menanyakan apakah pejabat Indiana akan menyelidiki.
Lisensi Klopfer ditangguhkan oleh dewan lisensi medis Indiana pada November 2016 setelah panel menemukan sejumlah pelanggaran, termasuk kegagalan untuk memastikan bahwa staf yang memenuhi syarat hadir ketika pasien menerima atau pulih dari obat yang diberikan sebelum dan selama prosedur aborsi.