Jakarta, Katakini.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan pengoperasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) digital akan dimulai pada Juni mendatang. Pemasangan nozzle digital untuk memastikan tidak adanya penyimpangan distribusi Bahan Bahar Minyak (BBM) bersubsidi.
Kepala BPH Migas, Fansurullah Asa menyatakan, PT Pertamina (Persero) dan PT Telkom (Persero) berkomitmen terhadap penggunaan informasi teknologi (IT) sebagai langkah efektif dalam mengendalikan pendistribusian BBM bersubsidi.
"Menteri ESDM, Dirut Pertamina, Dirut Telkom sudah komit Juni 2020, IT nozzle yang mencatat CCTV, mencatat nomor polisi itu sudah berjalan, tunggu saja," kata Fansurullah dalam keterangannya Minggu (16/02/2020).
Pemasangan digitalisasi nozzle ditargetkan menyasar ke 5.518 SPBU di seluruh Indonesia. Tercatat hingga 10 Februari 2020, Automatic Tank Gauge (ATG) telah terpasang pada 4.062 SPBU, 2.919 SPBU terpasang Electronic Data Capture dan 1.138 SPBU mampu mencatat nomor polisi secara manual menggunakan EDC.
Lebih lanjut, Menteri ESDM sendiri telah mengintruksikan pencatatan penjualan Jenis BBM Tertentu (JBT) berbasis elektronik kepada Pertamina berdasarkan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM. Instruksi ini dituangkan dalam Surat Menteri Nomor 2458/10/MEM.S/2018 tertanggal 22 Maret 2018.