Katakini.com - Presiden Joko Widodo menyoroti laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tentang deflasi pangan. Hal tersebut menandakan terjadinya penurunan daya beli masyarakat.
Mengutip laporan BPS, Jokowi menyatakan, per April lalu, bahan pangan mengalami deflasi 0,13%.
"Ini ada indikasi penurunan permintaan bahan-bahan pangan dan artinya daya beli masyarakat menurun," ujar Presiden memimpin rapat terbatas terkait antisipasi kebutuhan bahan pokok via konferensi video dari Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/5/2020).
Oleh sebab itu, lanjut Jokowi, pemerintah telah meluncurkan berbagai program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Mulai dari bantuan sosial tunai (BST) untuk 9 juta keluarga, BLT desa dari Dana Desa untuk 11 juta keluarga hingga padat karya tunai.
"Kita harapkan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat," kata Jokowi.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 hanya 2,97%. Khusus untuk pertumbuhan konsumsi rumah tangga cuma tumbuh 2,84%.
Saat meninjau penyerahan BST kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di kantor Pos Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020) pagi Jokowi berharap berbagai program bansos pemerintah bisa kembai membuat konsumsi rumah tangga kembali bergeliat.
"Kita harapkan bansos ini bisa menguatkan daya beli masyarakat, sehingga nanti konsumsi domestik kita menjadi normal kembali. Itu yang kita harapkan," kata Jokowi.