Katakini.com - Negara Inggris pernah menjadi ikon agama kristen di dunia. Namun pada abad 19 hingga awal abad 20, mulai secara perlahan berhijrah memeluk agama Islam. Salah satunya pionernya adalah lady Evelyn Cobbold atau dikenal bernama Lady Zainab. `
Pernah dituliskan BBC, sosok ini tertarik pindah ke Islam saat kerap melakukan perjalanan ke negeri-negeri Muslim saat ia kanak-kanak.
Keyakinan untuk beralih menjadi Muslimah tampak jelas setelah liburan di Roma, di mana ia bertemu Paus.
Ia menulis, "Ketika Paus tiba-tiba bertanya apakah saya pemeluk Katolik, saya kaget dan saya (spontan) menjawab bahwa saya Muslim."
Jawaban itu spontan diutarakan kepada Paus. Dan Ini seakan menjadi momen untuk makin giat mempelajari Islam.
Pakar sejarah William Facey menulis kata pengantar memoar Lady Evelyn; Sering kali orang tertarik dengan Islam dan akhirnya memeluk Islam karena aspek spiritual dari agama ini.
Menurut Facey di balik perbedaan doktrinal, sebenarnya "agama-agama besar punya kesamaan asal".
Di Timur Tengah, Lady Evelyn oleh kawan-kawan Arabnya, dikenal dengan nama Lady Zainab. Ia punya akses luas dan pernah menulis tentang "pengaruh dominan perempuan di budaya Muslim".
Pada usia 65 tahun, ia menunaikan haji ke Mekah, perempuan Inggris pertama yang melakukan ibadah ini.
Perjalanan dan "pengalaman spiritual yang indah" itu kemudian ditulis Lady Zainab dalam buku yang diberi judul Haji ke Mekah.
Tak banyak diketahui soal kehidupan Lady Evelyn setelah ia menunaikan haji. Namun dalam catatanya, ia sempat ke Kenya. Namun selain fakta ini, praktis tak banyak terungkap sisi-sisi kehidupan pribadinya.
Ia meninggal dunia pada 1963 pada usia 95 tahun di satu panti jompo di Inverness dan dimakamkan di Glencarron estate di Tanah Tinggi Skotlandia.
Dalam surat yang ditinggalkannya, meminta agar dipahat salah satu ayat dari Surat An Nur di batu nisannya.
Pahatan ayat Quran dirusak, mungkin oleh orang yang tidak setuju dengan pandangan ke-Islam-an Lady Evelyn.
Dalam memoarnya ia menulis, "Saya sering ditanya sejak kapan dan mengapa saya memeluk Islam." Lady Zainab menjawab, "saya hanya bisa menjawab bahwa saya tak tahu kapan tepatnya kebenaran Islam masuk ke jiwa saya."
"Sepertinya saya ini sudah Muslim sejak dulu."