Katakini.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Abdul Halim Iskandar jadi pembicara kunci dalam Webinar yang bertajuk Feminisasi Kemiskinan dan Efektifitas Bantuan Sosial Merespon Pandemi Covid-19.
Webinar ini dilaksanakan Yayasan Pemberdayaan PEKKA, Kedutaan Australia, KOMPAK dan MAMPU.
Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi mengatakan, di bulan ke-enam Pandemi Covid-19, ada isu menarik yang bisa ditarik diantara sejumlah bantuan yang diberikan oleh Pemerintah, yaitu Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA).
"Isu PEKKA ini sangat menarik karena memang perempuan ini bagian integral dari masyarakat desa dan miliki peran yang signifikan untuk desa," kata Anwar saat membuka Webinar, Senin (24/8/2020).
Data yang dirilis oleh Kemendes PDTT, PEKKA termasuk salah satu penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa.
Total BLT DD yang telah disalurkan itu, PEKKA itu menerima sekitar 33 persen dengan berbagai profesi yang dimiliki oleh perempuan itu.
Anwar menuturkan, isu kemiskinan memang agak menarik jika diarahkan ke isu feministik karena perempuan masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.
Padahal, jika melihat konteks yang lebih luas, peran perempuan sudah luar biasa. Bahkan perempuan juga sudah mengajarkan bagaimana tata kelola kepada masyarakat jika ditangani oleh perempuan.
"Ini terbukti, jika perempuan memegang peran kunci ternyata masih berjalan dengan baik dan beri dampak signifikan bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat," kata Anwar.
Anwar memberikan contoh, saat ini Kemendes PDTT sedang memantau Usaha Pengelola Kegiatan (UPK). Fakta yang didapatkan jika usaha yang dikelola oleh Ibu-ibu masih berjalan karena memang lebih teliti hingga bisa beri dampak positif bagi kesejahteraan bagi masyarakat.
Bahkan melihat signifikan UPK yang dikelola Ibu-ibu maka Kemendes PDTT bekerja sama dengan aktifis PEKKA untuk lakukan penguatan kapasitas bagi perempuan Kepala keluarga.
Anwar berharap nantinya kemiskinan tidak hanya jadi domain Feminis saja, tapi kemiskinan yang perlu dihilangkan.
"Peran perempuan jadi kata kunci untuk mendorong menghilangkan kemiskinan dan naikkan kesejahteraan masyarakat," kata petinggi KAGAMA ini.
Kemendes PDTT sedang menggarap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Desa .
"Mudah-mudahan dengan SDGs Desa bisa melahirkan program untuk pemberdayaan perempuan," tandas Anwar.