Katakini.com - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya prinsip kolaborasi saat bekerjasama dengan sentra produksi pangan. Prinsip ini akan menjaga kualitas pasokan dan harga yang baik.
Arief menyampaikan pandangan tersebut dalam diskusi virtual bertema `Memangkas Mata Rantai Tata Niaga Telur` di Jakarta, Rabu (26/8/2020).
"Saya menjalankan tugas dari Pak Gubernur (Anies Baswedan). Hari ini, Pak Gubernur menyatakan, Jakarta menjadi kota kolaborasi," ujar Arief.
Dengan semangat kolaborasi, lanjut Arief, sentra produksi mendapat harga yang baik. Sebaliknya, Jakarta mendapat pasokan barang yang berkualitas baik.
"Pada saat harga tinggi, sentra produksi memberikam harga yang baik ke Jakarta. Sebaliknya saat harga rendah, Jakarta tidak menekan harga ke sentra produksi," kata Arief.
Kerja sama business to business antara Food Starion dengan sentra produksi, menurut Arief, dilakukan sebelum Memorandum of Understanding (MoU) antar pemerintah daerah.
"Kalau kita lihat, MoU kita lakukan terakhir. Sedangkan bisnis to bisnis dilakukan di awal. Kita tidak mau MoU di awal, tapi bisnisnya tidak jelas," jelas Arief.
Khusus sentra produksi telur, Arief mengapresasi kinerja Koperasi Putera Blitar, yang juga menjadi pemateri dalam diskusi. Setelah bekerjasama dengan Food Station, kini pasokan telur koperasi yang diketuai Sukarman tersebut sudah masuk ke pasar modern. Artinya, kualitas telur yang dipasok berada di `Great A`. Selain itu, telur yang didatangkan dari Blitar itu juga didistribusikan melalui e-commers.
Setelah menembus pasar modern, menurut Arief, maka sentra produksi telur harus menerapkan marketing modern. Dalam marketing modern, kebutuhan konsumen menjadi sesuatu yang sangat penting.
"Dalam marketing modern, harus bisa memberikan apa yang diperlukan kustomer. Kita yang menyesuaikan dengan pasar. Basisnya customer need," kata Arief.