London, katakini.com - Putra mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed mengutuk serangan teror baru-baru ini di Prancis, yang menewaskan tiga orang. Ia menegaskan bahwa tak ada pembenaran untuk terorisme atau kekerasan.
Selama panggilan telepon dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Mohammed bin Zayed menolak pidato kebencian dan mengatakan tidak ada pembenaran untuk terorisme atau kekerasan.
Sheikh Mohammed menambahkan bahwa serangan teror baru-baru ini di Prancis bertentangan dengan ajaran semua agama Ibrahim yang mengajarkan perdamaian, cinta, toleransi, dan kesucian hidup.
Putra mahkota menyampaikan belasungkawa kepada Macron dan mengatakan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) jelas tentang posisinya sebagai negara Arab dan Muslim yang sangat mementingkan toleransi dan kerja sama.
Pada Kamis (29/10), seorang pria Tunisia sedang memegang pisau sambil meneriakkan takbir dan memenggal kepala seorang wanita dan membunuh dua orang lainnya di sebuah gereja di kota Nice, Paris.
Serangan di Basilika Notre-Dame diikuti oleh serangan lainnya di kota Lyon Prancis pada hari Sabtu di mana seorang pendeta Ortodoks Yunani ditembak dan terluka parah saat menutup pintu gerejanya.