Lombok, katakini.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan siap untuk memfasilitasi dan mendorong industrialisasi peternakan di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi besar di subsektor peternakan.
"Akan ada stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pemerintah pusat juga akan memberikan bantuan berupa alat pengolahan pupuk dan alat mesin pertanian, dengan catatan jika secara administrasi lengkap dan memenuhi persyaratan, maka bantuan tersebut akan dipenuhi," kata Wakil Menteri Pertanian (Mentan), Harvick Husni Qolbi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/3).
Baru-baru ini, Harvick telah melakukan serangkaian kunjungan kerja di provinsi NTB, antara lain mengunjungi Science and Industrial Park (STIP) Banyumulek, Lombok Barat dan sentra peternakan di Desa Peringga, Jurang Utara, Lombok.
Harvick mengatakan, pemerinta berkomitmen membantu peternak NTB dalam mengembangkan usaha melalui penyaluran KUR yang bekerja sama dengan Bank Pemerintah.
Dia menjelaskan, KUR di antaranya akan digunakan untuk merealisasikan target pemerintah bahwa setiap peternak harus memiliki tiga ekor sapi.
"Presiden menargetkan setiap orang peternak memiliki tiga ekor sapi. Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah pusat akan menyalurkan KUR untuk sektor peternakan sebesar 2 triliun rupiah dari total 5 triliun rupiah yang dialokasikan untuk NTB,” jelas Harvick.
Menurut Harvick, upaya pemerintah pusat membantu pengembangan industri pertanian di NTB, tak semata terkait peningkatan ketahanan pangan, tapi juga untuk mempertahakan kemandirian dan kedaulatan pangan.
"Alhamdulillah di tengah Pandemi COVID-19, NTB mampu mempertahankan ketahanan dan kedaulatan pangan,” puji Harvick.
Saat mendampingi Harvick dalam kunjungannya tersebut, Gubernur NTB Zulkieflimansyah sempat mengakatan pihaknya berkomitmen mewujudkan industrialisasi peternakan di NTB.
"Mungkin tidak ada provinsi lain yang punya keberanian mewujudkan mandiri bibit unggul dan pakan ternak sendiri melalui program industrialisasi yang kita bangun," ujar Zulkieflimansyah.
Dia menyontohkan, STIP yang memiliki pabrik pakan ternak ayam petelur sudah bisa berproduksi sebanyak 5 ton per jam.
"Hadirnya STIP memberikan dampak positif. NTB saat ini menjadi provinsi yang mandiri teknologi, khususnya teknologi pertanian dalam penyediaan bahan baku pakan ternak maupun bibit unggul peternakan," kata dia.