Katakini.com - Puluhan desa yang terdampak banjir akibat siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur masih terisolasi hingga Senin malam.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi mengatakan ada ada enam desa di Kabupaten Malaka, enam desa di Adonara, Kabupaten Flores Timur, serta enam kecamatan di Sabua Raijua yang aksesnya terputus.
“Di Adonara ada enam desa terisolasi karena longsoran jalan, tidak bisa dilewati kendaraan bermotor. Di Sabu Raijua enam kecamatan terisolasi karena jalan putus dan jembatan putus,” kata Josef melalui konferensi pers virtual, Senin malam.
Sementara itu, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengatakan ada delapan desa yang aksesnya masih terputus, sedangkan alat berat yang tersedia masih dikerahkan untuk mengevakuasi korban yang tertimbun longsor.
“Alat berat belum bisa kita mobilisasi ke beberapa desa, jalan negara yang ada juga minim sekali tapi ada partisipasi dari masyarakat untuk kerja sama membuka jalan,” tutur Eliaser dalam konferensi pers.
Dia menuturkan wilayah Lembata juga berpotensi mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM) karena kapal pengangkut tidak bisa bergerak akibat gelombang tinggi.
“Ada larangan syahbandar selama satu sampai empat hari ke depan tidak ada angkutan BBM ke Lembata sehingga kita bisa mengalami krisis BBM termasuk untuk bahan bakar alat berat yang dipakai evakuasi,” ujar Eliaser.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan akan mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi dan menyalurkan bantuan kepada warga di desa-desa yang terisolasi tersebut.
“Sementara ini sudah tiga unit yang akan dikerahkan ke wilayah NTT, kalau nanti masih kurang atau perlu bantuan lagi maka BNPB akan menyiapkan lagi,” ujar Doni.
Sebelumnya diberitakan, siklon tropis Seroja telah memicu bencana banjir, angin kencang, serta gelombang tinggi di hampir seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur.
Sebanyak delapan kabupaten dan kota terdampak parah yakni Flores Timur, Lembata, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Sabu Raijua, Sumba Timur, Alor, dan Malaka.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 84 orang meninggal dan 71 masih dalam pencarian hingga Senin malam.
Sementara itu, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa siklon tropis seroja diprediksi akan melemah dan menjauh dari Indonesia pada 6 April 2021.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai angin kencang, hujan lebat, dan gelombang tinggi yang masih mungkin terjadi.(aa.com.tr)