Katakini.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan hadiri acara Tete-a-Tete (pertemuan antara dua orang) yang diikuti dengan penandatanganan MoU Establishing a High Level Dialogue and Cooperation Mechanism bersama State Councilor (Menteri Luar Negeri) Tiongkok, Wang Yi, saat melakukan kunjungan kerja ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Wakil Menteri Keuangan Suahasil, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dan Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok Dino R. Kusnadi, Memorandum of Understanding (MoU) ini secara resmi menandai pembentukan High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) antar kedua negara.
Hadir pula dalam pertemuan tersebut Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Ayodhia Kalake, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto, dan Penasehat Khusus Menko Marves Jona Widhagdo Putri.
Seperti yang telah diketahui, Indonesia memliki hubungan baik dengan Tiongkok yang terbukti melalui berbagai kerja sama yang telah dijalin oleh kedua negara.
"Saya percaya kita dapat terus memperkuat hubungan yang saling menguntungkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua negara, baik di masa kini maupun di masa mendatang,” ujar Menko Luhut, Senin (7/6/2021).
Dalam perjanjian ini, Menko Marves RI dan State Councilor/Menteri Luar Negeri RRT bertindak sebagai Co-Chair HDCM.
Melalui pertemuan ini, kedua pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi perkembangan kondisi global, isu-isu strategis, serta tantangan global.
“Dalam menjalankannya, kami mengedepankan semangat senasib dan kami berharap dapat terbangun kerja sama yang mutual dan lebih baik lagi antara Indonesia dengan RRT,” ujar Menteri Luar Negeri RRT Wang Yi yang sekaligus berperan sebagai tuan rumah acara.
Dalam pertemuan ini, beberapa topik strategis kedua negara pun dibahas, mulai dari politik dan keamanan, kesehatan, sinergi dan strategi pengembangan proyek kerja sama prioritas, perdagangan dan ekonomi, investasi, serta maritim dan aeronautika.
Dilakukan pula beberapa sesi pertemuan tematik dengan pemerintah RRT maupun sektor swasta untuk membahas beberapa program kerja sama dan proyek yang akan dilaksanakan kedua pihak.