Madrid, katakini.com - Presiden Barcelona Joan Laporta bersumpah tidak akan meminta maaf kepada UEFA atas peran klub di Liga Super Eropa. Dia menambahkan bahwa Blaugrana tidak memiliki alasan untuk menyesal.
Raksasa Catalan bersama Real Madrid dan Juventus belum keluar dari proyek Liga Super Eropa, pasca ditinggalkan oleh seluruh tim Inggris yang sebelumnya bergabung dengan kompetisi yang dinilai menguntungkan ini.
"Kami berbicara dengan klub yang terlibat, dan mengatakan kami menyukai (proposal itu), tetapi kami membutuhkan mereka untuk menerima bahwa anggota kami harus menyetujui masuk pada majelis berikutnya," kata pria berusia 58 tahun itu kepada majelis umum klub dikutip dari Marca pada Senin (21/6).
"Logis untuk memiliki suara itu sebelum 30 Juni. Tapi sekarang, karena formatnya tidak ada, saya tidak akan meminta Anda untuk memilih. Tapi proyek itu hidup, saya bersikeras," sambung dia.
"Kami masih mencoba untuk berdialog dengan UEFA. Kami tidak akan meminta maaf karena mencoba mengatur kompetisi. Kami tidak akan meminta maaf kepada UEFA karena ingin menjadi pemilik nasib kami sendiri," tegas Laporta.
Dari selusin klub anggota pendiri Liga Super Eropa, sembilan klub memilih mundur telah menghadapi sanksi dari UEFA. Sementara sanksi untuk Barca, Real Madrid, dan Juventus masih belum jelas.
Menurut laporan sebelumnya, UEFA akan menghukum ketiganya dengan larangan bertanding di kompetisi kontinental seperti Liga Champions, meskipun turun putusan dari pengadilan yang melarang sanksi itu.
"UEFA mengancam kami dengan mengeluarkan kami dari Liga Champions," tambah Laporta.
"Waktu telah membuktikan kami benar. Sekarang mereka telah membatalkan proses disiplin dan mendaftarkan kami ke Liga Champions musim depan," ujar dia.