• News

ASDP Mulai Operasikan KMP Pangkilang dan KMP Opudi

Tim Cek Fakta | Kamis, 05/08/2021 19:07 WIB
ASDP Mulai Operasikan KMP Pangkilang dan KMP Opudi KMP. Pangkilang. Foto: asdp/katakini.com

LUWU TIMUR - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan secara perdana dua kapal penyeberangan perintis dari Kementerian Perhubungan, yakni KMP Pangkilang dan KMP Opudi berukuran 354 GT yang akan beroperasi di Danau Towuti dan Danau Matano, Sulawesi Selatan.

"Dengan beroperasinya KMP Pangkilang dan KMP Opudi ini, ASDP berkomitmen akan menghadirkan layanan penyeberangan bermutu prima di Danau Towuti dan Matano. Kami berharap masyarakat Sulawesi Selatan dapat dengan mudah mengakses layanan transportasi dengan kapal ferry dengan mudah, aman, nyaman dan selamat," kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi melalui keterangan tertulis yang diterima katakini.com di Jakarta, Kamis (5/8/2021).

Ira juga berharap akan tercipta sinergitas yang kuat antara Pemerintah pusat, daerah dan BUMN dalam memberikan pelayanan transportasi yang prima kepada masyarakat, khususnya layanan akses penyeberangan.

Saat pengoperasian perdana ini, KMP Pangkilang akan melayani lintasan Timampu - Tokalimbo dengan waktu pelayaran 90 menit.

KMP Opudi akan melayani lintasan Sorowako - Nuha dnegan waktu pelayaran 30 menit.

Kedua kapal dibangun Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di galangan Citra Bahari Shipyard dengan desain yang sama berukuran 354 GT memiliki panjang 29,95 meter dan lebar 9 meter.

Keduanya memiliki kapasitas angkut 60 orang penumpang dan 15 unit kendaraan campuran.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja sektor transportasi di Indonesia khusus nya di bidang angkutan transportasi sungai, danau dan penyeberangan, berbagai upaya harus dilakukan termasuk didalamnya meningkatkan kemampuan sarana dan prasarana.

Hal ini penting dilakukan agar sektor perekonomian masyarakat dapat meningkat dengan adanya bantuan transportasi ini yang nantinya akan digunakan sebagai angkutan atau penghubung antar daerah.

"Dengan spesifikasi dan kapasitas angkut tersebut kiranya kapal ini dapat memperlancar transportasi dan konektivitas di Sulawesi Selatan serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Budi.