• News

KAI Segera Operasikan Pusat Kontrol Perjalanan KA di Purwokerto

Tim Cek Fakta | Jum'at, 20/08/2021 14:13 WIB
KAI Segera Operasikan Pusat Kontrol Perjalanan KA di Purwokerto Centralized Trafic Control (CTC) Purwokerto, Jawa Tengah. Foto: len/katakini.com

BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera mengoperasikan pusat kontrol perjalanan kereta api atau Centralized Trafic Control (CTC) Purwokerto, Jawa Tengah usai menjalani tahap uji coba.

CTC yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan ini meliputi empat stasiun di Lintas Purwokerto-Randegan dan enam stasiun di Lintas Kemranjen-Karang Anyar.

Direktur Strategi Bisnis & Portofolio PT Len Industri (Persero), Linus Andor Mulana Sijabat menjelaskan, pembangunan CTC didanai oleh negara melalui Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) dan akan dijadikan prototype uji pengendalian secara remote.

"CTC yang biasanya menjadi hal lumrah untuk kereta urban seperti MRT dan LRT, kini kereta konvensional antar kota atau mainline akan dilakukan hal yang sama,” kata Linus.

Peresmian CTC Purwokerto direncakan dalam waktu dekat oleh PT KAI secara simbolis dengan penarikan operator (PPKA) di beberapa stasiun yang sudah dilayani CTC.

Menyusul berikutnya akan segera diresmikan CTC Daop 6 Yogyakarta yang akan meremote seluruh operasional kereta di wilayah Yogyakarta.

Direktur Keselamatan Perkeretaapian, Edi Nur Salam mengatakan, tuntutan teknologi membuat CTC Purwokerto sangat dibutuhkan dalam menjamin keselamatan serta efisiensi, baik pada transportasi urban maupun lintas mainline (antar kota).

"Saat ini seluruh SDM sedang dalam tahap sertifikasi melalui Dirjen Keselamatan Perkeretaapian, dengan harapan tenaga SDM akan lebih handal dalam pengoperasian peralatan CTC," kata Edi.

Teknologi yang tertanam pada CTC menggunakan user interface operator persinyalan yang dikembangkan PT Len Industri dan diimplementasikan pada CTC oleh anak perusahaannya, PT Len Railway Systems (LRS).

Dari sisi keselamatan, teknologi aplikasi tersebut dapat menyimpan dan mengolah data dari semua data interlocking yang digunakan di Indonesia, sehingga memudahkan operator dalam pengendalian sistem secara keseluruhan.

Seluruh kegiatan operasi ini terekam dalam data logger, baik dalam penggunaan mode lokal di tiap stasiun maupun mode terpusat di CTC atau pusat kendali.