Katakini.com,- Keluarga kekaisaran Jepang pada Jumat mengumumkan bahwa keponakan kaisar Jepang akan menikahi tunangannya yang merupakan orang biasa bulan ini dan melepaskan gelarnya sebagai anggota kerajaan.
Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan Putri Mako akan menikahi Kei Komuro pada 26 Oktober, lapor Kyodo News.
Agensi juga mengungkapkan bahwa Mako telah "didiagnosis dengan gangguan stres pasca-trauma kompleks yang disebabkan oleh apa yang diklaim sebagai pelecehan mental," kata laporan itu, merujuk pada liputan media yang berlebihan di sekitar sang putri dan keluarga Komuro dalam beberapa tahun terakhir.
Mako adalah putri tertua Putra Mahkota Fumihito, adik dari Kaisar Naruhito.
Mako dan Kei, keduanya berusia 29 tahun, bertemu pertama kali bertemu pada 2012 di International Christian University di Tokyo.
Mereka secara tidak resmi bertunangan pada tahun 2017 tetapi pernikahan itu ditunda karena masalah keuangan yang melibatkan ibu Komuro.
Pernikahan tersebut diperkirakan akan diadakan tanpa upacara ritual terkait, menjadikan Mako wanita pertama anggota keluarga kerajaan yang melewatkan tradisi setelah Perang Dunia II.
Dengan menikahi orang luar, Mako akan kehilangan gelarnya sebagai anggota kerajaannya tetapi berhak mendapatkan kompensasi uang sekitar USD1,3 juta dari keluarga kaisar.
Namun, sang putri telah mengindikasikan bahwa dia tidak akan menerima uang itu, sehingga menjadikan Mako sebagai bangsawan Jepang pertama yang menolak tawaran tersebut.
Pasangan itu akan mendaftarkan pernikahan mereka di Tokyo sebelum pindah ke AS, tempat Komuro bekerja untuk sebuah firma hukum.
Karena anggota keluarga kekaisaran Jepang tidak memiliki paspor, Mako harus mendaftarkan dirinya sebagai anggota keluarga Komuro untuk mengajukan paspor setelah menikah, kata laporan itu.(AA)