Katakini.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan, BKKBN akan menyalurkan bantuan Rp 2,9 miliar ke Pekalongan.
Bantuan tersebut, di antaranya diperuntukkan bagi bidan sebagai tenaga penyuntik (vaksinator) vaksin COVID-19 melalui program vaksinasi keluarga.
"Kami juga mendorong agar penyerapan anggaran di Pekalongan lebih cepat lagi," jelas Hasto kepada media usai menemui Bupati Pekalongan, Fadia A Rafiq, putri pedangdut legendaris A Rafiq, Kamis (14/10).
Diketahui bahwa ada anggaran Rp 3 miliar untuk pelayanan KB yang belum terserap di daerah itu. Karena itu, Hasto berharap anggaran tersebut terserap pada Desember ini. "Kami akan anggarkan Rp 10 miliar lagi untuk bupati," tambah Hasto.
Menurut Hasto, 700 anggota pendamping keluarga akan disebar ke berbagai desa di wilayah Pekalongan terkait program percepatan penurunan stunting di daerah tersebut. Walau sesungguhnya angka stunting di daerah itu telah mencapai 13,48 persen, di bawah target pemerintah yang 14 persen di 2024.
Menurut Fadia mengatakan bertekad menurunkan kasus stunting. Untuk itu pra konsepsi menjadi bagian terpenting yang harus diketahui masyarakat.
"Perkawinan dini salah satu sebab terjadinya stunting pada anak. Hal ini karena kurangnya edukasi, sehingga mayarakat belum paham betul tentang bahayanya stunting," jelas Fadia.
Karena masih khawatir akan stunting, Fadia menggalakkan kerja sama penyuluhan KB dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan institusi lainnya dalam menekan angka stunting.
Kerja sama ini pula, kata Fadia, yang telah membawa jumlah stunting di Kabupaten Pekalongan menurun bertahap hingga daerah ini berhasil menyabet sejumlah penghargaan.