Katakini.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengumumkan pada Senin telah menunjuk sosiolog Singapura Noeleen Heyzer sebagai utusan khusus baru untuk Myanmar.
Dikutip dari Channel News Asia, Heyzer akan menggantikan Christine Schraner Burgener dari Swiss.
Heyzer, yang berusia 73 tahun telah memegang berbagai posisi senior di PBB, khususnya antara 2007 dan 2014 sebagai kepala komisi ekonomi dan sosial untuk Asia dan Pasifik. Antara 2013 dan 2015, dia menjabat sebagai penasihat khusus untuk Timor Leste.
Sebagai bagian dari tugasnya di Komisi Ekonomi dan Sosial, Heyzer bekerja erat dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), serta dengan otoritas Myanmar dalam pengembangan dan pengurangan kemiskinan.
Sejak kudeta 1 Februari di Myanmar yang mengakhiri periode demokrasi sepuluh tahun, PBB dan ASEAN tidak berhasil mendesak junta militer untuk meluncurkan kembali dialog politik dan membebaskan pejabat sipil yang ditangkap selama kudeta.
Baik Burgener, yang meninggalkan tugasnya di PBB setelah tiga setengah tahun memasuki pemerintahan Swiss, maupun wakil menteri luar negeri Brunei Erywan Yusof, yang ditunjuk sebagai utusan ASEAN pada Agustus tidak dapat pergi ke Myanmar, yang diharapkan bertemu dengan warga sipil, seperti mantan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.