Jakarta - Kapolda Metro Jaya memimpin pemusnahan langsung narkotika sebanyak 1,740 ton dari sejumlah wilayah di Indonesia. Narkotika ini merupakan hasil dari pengungkapan kasus selama operasi Nila Jaya 2021.
"Hari ini ada 221 laporan polisi dari pengungkapan Operasi Kepolisian Kewilayahan Nila Jaya 2021 yang berlangsung dari tanggal 1 November sampai 15 November 2021," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran dalam konferensi pers, Kamis (25/11/2021).
"Jumlah tersangka ini sebanyak 273 orang, dengan rincian 14 orang sebagai bandar dan 259 orang sebagai pengedar berdasarkan pengungkapan ini dengan barang bukti 1,74 ton," terangnya.
1/2021/2021-11-25/f5171dcf9ca044e94fdd02061d01a057_1.jpg" alt="" width="100%" />
Adapun rincian dari 1,74 ton narkotika tersebut mencakup 60,14 kilogram sabu, 1.658 kilogram ganja atau sekitar 1,65 ton, kemudian 470 butir ekstasi, 500 butir happy five (h-5), serta bubuk sintesis sebanyak 24,35 kilogram.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Jawa Timur itu menjelaskan bahwa pengungkapan dan pemusnahan narkotika menjadi tantangan semua pihak. Ia berharap, seluruh elemen dapat bersatu dan berperang melawan narkotika.
"Ini menjadi tantangan bagi kita karena bertapa berat kedepannya kalau kita tidak segera sadar diri untuk kerja melawan narkotika. Ini adalah perang bersama, semua orang harus ikut berperang jadi bukan hanya polisi, jaksa, hakim, tapi juga semua teman-teman," tukasnya.