• News

Indonesia Cari Dukungan untuk Jadi Anggota IMO

Tim Cek Fakta | Selasa, 30/11/2021 19:23 WIB
Indonesia Cari Dukungan untuk Jadi Anggota IMO Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan penggalangan dukungan dengan negara sahabat untuk menjadi anggota IMO di Jakarta. Foto: bkip/katakini.com

JAKARTA – Indonesia mencari dukungan untuk kembali menjadi anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) kategori C periode 2022-2023 yang akan digelar pada Sidang Majelis IMO ke-32 pada 6-15 Desember 2021, di London, Inggris.

“Indonesia siap menjadi anggota Dewan IMO, untuk terus berkontribusi memajukan sektor maritim dan pelayaran yang aman, selamat, dan juga ramah lingkungan,” kata Menteri Budi Karya Sumadi melalui keterangan tertulis yang diterima katakini.com di Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Menhub mengatakan, selama menjadi anggota Dewan IMO Kategori C, Indonesia telah melakukan sejumlah inisiatif bagi kemajuan sektor maritim global. Seperti di masa pandemi, Indonesia menginisiasi diadopsinya resolusi majelis umum, untuk membantu para pelaut mengatasi tantangan dan kendala yang dihadapi akibat pandemi Covid-19. 

“Untuk melindungi keselamatan pelaut, kami berkomitmen mendukung kelancaran proses pergantian dan pemulangan kru kapal, dengan menyediakan sebelas pelabuhan di Indonesia untuk melakukan kegiatan Crew Changes,” ucap Menhub.

Inisiatif lainnya berkontribusi memastikan penegakan peraturan dan standar dalam keselamatan dan keamanan maritim, serta perlindungan lingkungan laut.

Sebagai contoh, untuk peningkatan keamanan pelayaran lintas internasional, Indonesia telah menerapkan skema pemisahan lalu lintas di Selat Sunda dan Lombok, yang dilanjutkan dengan melakukan pemeliharaan navigasi internasional.

Selanjutnya, Indonesia juga terus melakukan upaya perlindungan lingkungan laut, pencegahan polusi dan pengurangan emisi di bidang pelayaran, melalui pemanfaatan energi terbarukan.

Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki posisi strategis , yaitu berada di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia yang menjembatani Asia dan Australia. Oleh karena itu, sektor maritim memegang peran utama dalam menghubungkan nusantara, dalam rangka mendukung mobilitas orang maupun barang, serta dalam rangka melancarkan konektivitas maritim global.

Di dalam keanggotaan IMO, Indonesia masuk dalam kategori C yang merupakan perwakilan dari negara-negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis, bersama dengan Singapura, Turki, Cyprus, Malta, Moroko, Mesir, Meksiko, Malaysia, Peru, Belgia, Chile, Philipina, Denmark, Afrika Selatan, Jamaika, Kenya, Thailand, Liberia dan Bahama.

Dengan menjadi anggota Dewan IMO, eksistensi Indonesia mendapat pengakuan dunia untuk turut menentukan kebijakan sektor transportasi laut dunia khususnya di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim.