• Kabar Desa

Gus Halim Minta Transmigran Kenang Pionir Transmigrasi dengan Kreativitas dan Inovasi

Tim Cek Fakta | Kamis, 09/12/2021 19:19 WIB
Gus Halim Minta Transmigran Kenang Pionir Transmigrasi dengan Kreativitas dan Inovasi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. Foto: humas/katakini.com

INDRAMAYU - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengingatkan untuk terus menghargai gugurnya pionir transmigrasi dengan semangat kreativitas dan inovasi dari para Transmigran. Itu merupakan penghormatan terbaik kepada para arwah pionir transmigrasi yang gugur pada saat itu.

"Makam ini sebagai tanda perjuangan pionir pembangunan transmigrasi di Indonesia. Saya berharap kepada para transmigran di seluruh Indonesia agar dapat mengembangkan potensinya dan sukses di tempat transmigrasi," ujarnya saat berziarah ke makam pionir pembangunan transmigrasi di Desa Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Kamis (9/12/2021).

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian memperingati Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-71 Tahun 2021 yang jatuh pada setiap tanggal 12 Desember.

Menurut Gus Halim -sapaan akrab Abdul Halim Iskandar- program transmigrasi telah melahirkan berbagai kisah sukses masyarakat dalam menggapai impiannya. Mereka pun membuktikan bahwa transmigran bukan orang terpinggirkan melainkan masyarakat sukses yang berpikiran maju. Dan menurut Gus Halim kisah sukses ini juga merupakan tanda perjuangan gugurnya para Pionir Pembangunan Transmigrasi.

“Sudah bertahun-tahun program transmigrasi kita jalankan, dan sekarang dengan memperingati para pionir transmigrasi, harus terus kita hidupkan lagi semangat baru. Karena transmigrasi adalah kerja nyata membangun bangsa,” tambahnya.

Seperti di ketahui, Kegiatan ziarah ke makam pionir pembangunan transmigrasi adalah agenda rutin setiap tahun yang merupakan upaya untuk mengenang peristiwa kecelakaan salah satu bus rombongan transmigran asal Kabupaten Boyolali menuju UPT Rumbiya, Sumatera Selatan yang terjadi pada tanggal 11 Maret 1974 dini hari di Desa Sukra, Kabupaten Indramayu. Dalam peristiwa ini mengakibatkan korban meninggal sebanyak 67 orang yang merupakan awal mula program transmigrasi yang dijalankan oleh pemerintah sebagai langkah untuk penyebaran pembangunan di Indonesia

"Setiap tahun dalam rangka peringatan HBT kita agendakan mengadakan tabur bunga dan bertemu keluarga para pionir transmigran yang gugur," Kata Gus Halim usai berziarah.

Dalam agenda ziarah ini turut dihadiri oleh Bupati Indramayu Nina Agustina, para Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kemendes PDTT diantaranya yakni Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid, Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Aisyah Gamawati, Dirjen Pembangunan Desa dan Pedesaan (PDP) Sugito, Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) Eko Sri Haryanto, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Harlina Sulistyorini, Kepala BPSDM itu Luthfiyah Nurlaela dan Inspektur Jenderal Ekamawati serta pejabat lainnya baik dari Kemendes PDTT maupun dari Pemerintah Kabupaten Indramayu.