Jakarta - Rektor Universitas Terbuka, Ojat Darojat memaparkan bahwa kemajuan teknologi di era Revolusi Industri 4.0, terutama setelah pandemi Covid-19, telah banyak mengubah tatanan kehidupan masyarakat.
Salah satunya, lanjut Ojat, ialah Universitas Terbuka yang sejak didirikan pada 4 September 1989 silam, telah mencapai banyak kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
"Kalau dulu UT membangun iklim akademik lebih banyak mengandalkan bahan ajar cetak, tapi saat ini terutama sejak 1996, Universitas Terbuka sangat eksesif dalam mencapai kemajuan di bidang teknologi informasi," terang Ojat dalam kegiatan Studium Generale Universitas Terbuka bertajuk `Ekonomi Kreatif di Era Digital` pada Rabu (15/12).
Kemajuan dalam bidang pendidikan itu, menurut Ojat, berkontribusi pada peningkatan kualitas lulusan UT, sehingga dapat bersaing di dunia kerja.
"Saat ini prestasi belajar mahasiswa UT, termasuk kapasitas dan kualitas lulusan UT semakin baik," tutup Ojat.
Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang hadir bersama selebritis Irfan Hakim mengatakan, Indonesia berada di posisi ketiga terbesar dunia sebagai negara dengan kontribusi sektor ekonomi kreatif terbesar terhadap PDB. Sedangkan dua posisi teratas ditempati Amerika Serikat dan Korea Selatan.
"Menjalankan usaha ekonomi kreatif tidak perlu memerlukan modal yang besar. Kuncinya pada kreativitas. Bahkan dengan menggunakan handphone dalam membuat konten sederhana tentang kehidupan, kemudian di upload ke Youtube, akhirnya bisa mendatangkan penghasilan. Di saat terkena Covid-19 dan harus isolasi mandiri saja, bisa dijadikan konten yang akhirnya mendatangkan keuntungan finansial," ujar Bamsoet dalam kesempatan yang sama.