Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta melalui Bidang Dakwah kembali menggelar program Konferensı Para Dai MUI DKI Jakarta di Gedung Grenn Alia, Jakarta Pusat.
Hadir di acara tersebut PLT Kabiro Dikmental, H. Aceng Zaini, Sekertaris Umum MUI DKI Jakarta KH. Yusuf Aman, Ketua Bidang Dakwah KH. Ilyas Marwal. Sekretaris Bidang dakwah KH Misbahul Munir dan Pimpinan Ormas Islam Se DKI Jakarta.
Ketua Bidang Dakwah MUI DKI Jakarta, KH Ilyas Marwal mengatakan tujuan kegiatan ini membentuk satu wadah pertemuan sekaligus menghimpun para Da`i agar saling bersilaturahim dan bertukar pikiran di era perkembangan zaman yang penuh dengan tantangan terutama tekhnologi informasi.
"Tentu dari arahan MUI DKI Jakarta, agenda kegiatan ini dapat membentuk wadah pertemuan Multaqo Al-Duad yang tujuannya mengakomodir dan menghimpun Para Dai di tengah perkembangan zaman, kita berharap agar mengupdate informasi dan pengetahuan kita" ujar Kyai Ilyas.
Multaqo Al Duad, karat Kyai Ilyas, selain menambah ilmu pengetahun dan Update Informasi, ini sebagai ajang silaturahim, bertukar pikiran dan pengalaman kita belajar, karena belajar itu tidak ada batas waktu, karena semua itu tugas dakwah, bukan hanya kewajiban MUI dan ormas ormas lain, maka perlu rasanya ada sebuah forum silaturahim yang intensif saling kenal mengenal dan taawun
Sekertaris Umum MUI DKI Jakarta KH Yusuf Aman mengapresiasi kegiatan Multaqo al Duad ini, sehingga para Ormas, Pimpinan MUI se DKI Jakarta bisa duduk bersama sekaligus mengupgrade diri tentang konsep islam terutama tantangan dakwah di tahun 2022
"Kita tahu, Islam tidak pernah tertinggal zaman, Justru Islam melihat bagaimana pekembangan zaman, seperti contoh saat pandemi, Islam memiliki konsep bagaimana cara menghadapinya, karena islam tidak kehilangan arus akan tapi harus bisa memanfaatkan arus agar bisa diterima oleh kita semua," ujar Kyai Yusuf.
Kyai Yusuf berpesan untuk meluruskan konsep dakwah, jangan ada penyimpangan dari ajaran Islam, akan tetapi tantangan di era globalisasi jadikan perpaduan islam itu sendiri sehingga terciptanya masyarakat yang madani.
"Konsep dakwah islam kedepan, harus menjawab tantangan yang ada, kita tahu bahwa iman jihad dan hijrah adalah pola hidup masing masing dan itu skenario yang masih yang harus kita implementasikan jadi, hal tersebut jadikanlah gaya hidup agar senantiasa kita hidup dengan tenang dan sesuai yang diajarkan," tandas Kyai Yusuf.