• News

Kolombia dan Nikaragua Berbalas Pernyataan

Akhyar Zein | Sabtu, 18/12/2021 02:55 WIB
Kolombia dan  Nikaragua Berbalas Pernyataan Presiden Nikaragua, Daniel Ortega.(FOTO: instagram.com/nicaraguainvest)

JAKARTA - Pemerintah Kolombia menuduh Presiden Nikaragua Daniel Ortega pada hari Jumat sebagai "diktator" dan meminta masyarakat internasional untuk menerapkan sanksi terhadap pemerintahnya.

"Pemerintah Kolombia mengungkapkan keprihatinan mendalam tentang strategi yang Daniel Ortega telah putuskan untuk digunakan untuk mengalihkan perhatian masyarakat internasional yang dengan keras menolak kediktatoran baru yang sedang dipasang di negara Amerika Tengah itu," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan. "Hari ini kualitas demokrasi Nikaragua memiliki ukuran diktatornya," tambahnya.

Pernyataan itu diberikan setelah Ortega mengatakan Kolombia telah menjadi "negara narkotika" di mana orang dibunuh setiap hari. Dia juga mengkritik Presiden Kolombia Ivan Duque karena mempertanyakan tindakan pemerintah Nikaragua terhadap hak asasi manusia.

"Negara-negara seperti Kolombia, di mana ada pemimpin yang berani berbicara tentang hak asasi manusia dan mereka ingin memberikan pelajaran kepada Nikaragua tentang masalah hak asasi manusia," kata Ortega saat upacara kelulusan polisi, Kamis. "Kolombia adalah negara narkotika, ya, itu adalah negara narkotika. Dengan otoritas apa Kolombia dapat berbicara tentang keamanan dan hak asasi manusia di Nikaragua, jika hak asasi manusia dilanggar secara permanen di sana?"

Nikaragua telah mengalami krisis politik dan sosial sejak April 2018, diperburuk oleh pemilihan presiden yang oleh masyarakat internasional dikecam sebagai tidak bebas dan tidak adil.

Hampir 40 lawan Ortega ditangkap oleh pasukan keamanan pemerintah beberapa bulan sebelum pemilihan presiden negara itu. Ortega, yang telah berkuasa sejak 2007, menyebut mereka "penjahat" yang ingin "menggulingkan pemerintah."

Pemerintah Nikaragua telah memulai proses penarikan dari Organisasi Negara-negara Amerika setelah badan regional itu mengadopsi sebuah resolusi yang mengatakan pemilihan di negara Amerika Tengah itu tidak memiliki `legitimasi demokratis`.

Kolombia adalah salah satu dari 25 negara anggota OAS yang tidak mengakui legitimasi pemilihan 8 November di Nikaragua.

Ia juga mematuhi pada 8 Desember dengan suara mayoritas yang menyimpulkan bahwa Nikaragua tidak menghormati komitmennya di bawah Piagam Demokratik Antar-Amerika.(AA)

FOLLOW US