JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) punya acara hiburan khas sendiri. Mereka memiliki kontes kecantikan unta. Selama berjam-jam, para juri akan mencermati seekor unta di kontes tersebut dan memberi penilaian untuk bagian-bagian tubuh tertentu lalu memutuskan unta yang paling cantik.
Kontes kecantikan ini membawa para peternak unta dari berbagai penjuru kawasan beserta unta mereka ke UEA. Keluarga-keluarga peternak membawa unta mereka dari pedalaman Bahrain, Kuwait, Oman, Arab Saudi, dan Qatar. Mereka menempuh perjalanan ke gurun di kawasan barat daya UEA baru-baru ini dengan membawa 40 ribu ekor unta tercantik mereka untuk mengikuti Festival Al Dhafra, seperti dilaporkan VoA Indonesia.
Lima juri pada kontes tahunan itu menegaskan bahwa kecantikan ada standarnya. Estetika unta dinilai berdasarkan kategori yang telah ditetapkan beberapa generasi silam. Hanya unta betina yang berpartisipasi karena unta jantan terlalu banyak berkelahi, kata panitia.
Sementara ratusan unta berbulu hitam lebat melangkah di padang rumput yang berdebu, leher dan punuk mereka berayun-ayun. Salah seorang panitia penyelenggara, Mohammed al-Muhari menguraikan gambaran sosok unta ideal. Leher harus panjang dan ramping, pipi lebar, dan kukunya besar. Kepada Associated Press, dia juga mengatakan, bibir unta harus terkulai, dan unta harus berjalan tegak dengan anggun.
"Kami mulai memeriksa dari kepala kemudian leher, kesehatan tubuh secara menyeluruh, warnanya juga, inilah kriteria yang dicermati para juri. Juri mengisi formulir yang memuat berbagai bagian dari tubuh unta. Tentu saja, setelah disetujui oleh komite juri, hewan itu akan menjalani pemeriksaan oleh dokter hewan. Jika ada sentuhan artifisial pada unta, hewan ini akan disisihkan oleh komite medis," katanya.
Standar yang tinggi ini telah mendorong banyak peternak untuk mencari cara, mulai dari menggunakan suntikan Botox yang terlarang untuk membesarkan bibir unta, pelemas otot untuk melembutkan wajah dan injeksi lilin silicon untuk membesarkan punuk.
Unta kemudian beralih pemilik dengan transaksi bernilai jutaan dirham. Tetapi para peternak bersikeras mengatakan ini bukan sekadar tentang uang. Ini juga merupakan bagian dari warisan negara, kata Saleh al-Minhali, pemilik unta dari Abu Dhabi.
Festival Al Dhafra menyediakan hadiah untuk 10 pemenang utama dalam setiap kategori yang berkisar dari $1.300 hingga $13.600.
Sebagai tanda melejitnya popularitas unta, sekitar 12 pemuda Emirat yang menyebut diri mereka camel influencer membuat film dan berpose dengan unta-unta itu lalu, menyiarkannya secara langsung ke ribuan pengikut mereka di Instagram.
Setiap kategori dalam kontes 10 hari ini dibagi untuk dua jenis unta: Mahaliyat, ras unta berwarna cokelat yang berasal dari UEA dan Oman, dan Majaheen, ras berkulit lebih gelap dari Arab Saudi.
Sementara matahari mulai terbenam, para peternak juara dipanggil untuk menerima trofi mereka. Di kandang kotor, unta-unta juara diberi mahkota dengan selendang berlapis emas dan perak.
"Kami membuat banyak persiapan. Kami mengikuti festival pertama di Sweihan di mana kami menerima 18 trofi. Lalu kami ikut festival kedua di Razeen di mana kami juga mendapat 18 trofi. Sekarang, di Zayed City, kami mendapat 10 trofi. Kami telah menerima lebih dari 40 trofi dalam berbagai kontes unta pada tahun ini saja," kata Mohammed Saleh bin Migrin al-Amri, sang peternak juara.
Ia kemudian melompat naik mobil Toyota Land Cruisernya. Pawai kemenangan, keriuhan bunyi klakson dan lenguhan unta sayup-sayup menghilang dari balik gundukan pasir gurun.