• News

Amerika Kritik China Atas Banyaknya Pembatalan Penerbangan

Yati Maulana | Kamis, 13/01/2022 16:36 WIB
Amerika Kritik China Atas Banyaknya Pembatalan Penerbangan Penerbangan asal Amerika makin banyak yang dilarang masuk China akibat tingginya kasus Covid. Foto Reuters

JAKARTA - Pemerintahan Biden mengkritik keputusan China yang makin banyak membatalkan penerbangan dari Amerika Serikat ke China akibat banyaknya penumpang yang ditemukan terinfeksi Covid setelah menjalani tes. Amerika mengatakan bahwa pihaknya mengingatkan China bahwa Amerika dapat mengambil tindakan sebagai tanggapan.

"Tindakan China tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Transportasi Udara AS-China. Kami terlibat dengan (pemerintah China) dalam hal ini dan kami memiliki hak untuk mengambil tindakan regulasi yang sesuai," kata juru bicara Departemen Transportasi AS (USDOT) yang dilansir Reuters.

China pada hari Rabu memerintahkan penangguhan enam penerbangan AS ke China dalam beberapa minggu mendatang setelah lonjakan penumpang yang dites positif Covid-19, meningkat menjadi 70 pembatalan selama tahun ini, sehingga jadwal penerbangan pun berkurang sangat drastis. Penangguhan terakhir mempengaruhi dua penerbangan United Airlines dari San Francisco ke Shanghai dan empat penerbangan China Southern Airlines (600029.SS) dari Los Angeles ke Guangzhou.

Kedutaan Besar China di Washington belum berkomentar.

Airlines for America, grup perdagangan yang mewakili United , Delta Air Lines (DAL.N), American Airlines (AAL.O) dan lainnya, mengatakan operator AS sedang berkomunikasi dengan pemerintah AS dan China untuk mengidentifikasi jalan ke depan yang meminimalkan dampak terhadap wisatawan.

Beijing dan Washington telah berdebat tentang layanan udara sejak awal pandemi. Sebelum pembatalan terbaru, tiga maskapai AS dan empat maskapai China mengoperasikan sekitar 20 penerbangan seminggu antar negara, jauh di bawah angka normal sebanyak 100 penerbangan per minggu sebelum pandemi.

China juga menangguhkan penerbangan dengan negara lain, termasuk enam penerbangan dari Prancis dan Kanada. China telah menutup semua perbatasannya untuk pelancong, memotong total penerbangan internasional menjadi hanya 200 penerbangan seminggu, atau hanya 2 persen dibanding sebelum pandemi.