JAKARTA - Sebagai tanggapan atas serangan terbaru Houthi di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), pasukan koalisi pimpinan Saudi pada Selasa mengumumkan telah melakukan serangan udara di Sanaa.
"Kami telah menargetkan para pemimpin teroris di utara ibu kota, Sanaa. Menanggapi ancaman dan operasi mengharuskan kami terus menembak Sanaa,” lapor kantor berita Saudi SPA mengutip pernyataan pasukan koalisi.
Koalisi meminta warga Sanaa untuk menjauh dari komunitas dan kamp militer tempat milisi Houthi berada.
Dalam pernyataan lain, koalisi mengatakan operasi komprehensif dan pencegahan akan dilakukan untuk menetralisir sumber ancaman.
“Mereka yang bertanggung jawab atas serangan permusuhan terhadap warga sipil di Arab Saudi dan UEA akan dimintai pertanggungjawaban. Angkatan udara koalisi melakukan operasi udara 24 jam di atas Sanaa.”
Sementara itu, Houthi yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut, mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan fasilitas milik UEA dengan rudal balistik dan kendaraan udara tak berawak (UAV).
Juru bicara Houthi Yahya Saree mengatakan operasi itu diberi nama sandi "Badai Yaman" dan diluncurkan sebagai respons atas "serangan AS-Saudi-Emirat" di Yaman.
Saree menambahkan Houthi menargetkan bandara Abu Dhabi dan Dubai, kilang minyak di daerah Mussafah di Abu Dhabi.
Houthi juga menyasar "sejumlah situs dan fasilitas Emirat yang penting dan sensitif" dengan menggunakan lima rudal balistik serta sejumlah besar drone.
Dia juga meminta perusahaan asing, warga negara dan penduduk untuk menghindari situs dan fasilitas strategis di UEA demi keselamatan mereka karena Houthi memperingatkan akan lebih banyak serangan.
Sedikitnya tiga orang tewas dan enam lainnya luka-luka akibat kebakaran pada hari Senin yang disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak di Abu Dhabi.
Korban tewas termasuk dua warga India dan satu warga Pakistan, kata satu pernyataan polisi.