JAKARTA - Warga Bosnia berkumpul pada Sabtu untuk memperingati 28 tahun pembantaian yang merenggut nyawa 68 orang dan melukai hampir 150 orang.

Penembakan pasar Markale tahun 1994 adalah salah satu pembantaian terbesar yang dilakukan selama pengepungan Sarajevo dari April 1992 hingga Desember 1995.

Dalam upacara untuk memperingati hari jadi tersebut, para peserta – termasuk anggota keluarga para korban, penyintas dan politisi Bosnia – memberikan penghormatan, meletakkan karangan bunga, dan berdoa untuk orang yang meninggal.

“Tidak seorang pun boleh melupakan pembantaian itu… Saya dapat memahami penyembuhan luka orang-orang seiring berjalannya waktu, tetapi tidak seorang pun berhak untuk melupakan peristiwa yang terjadi di seluruh Bosnia dan Herzegovina, terutama insiden ini,” kata Zeljko Komsic, Anggota Kroasia dan ketua Kepresidenan Bosnia dan Herzegovina saat ini.

Pada 28 Agustus 1995, mortir kedua meledak di alun-alun pasar utama, menewaskan 43 orang dan melukai 75 lainnya.

Di Sarajevo, yang dikepung selama 44 bulan selama perang, 11.541 orang, termasuk 1.601 anak-anak, terbunuh.

Kejahatan perang

Penembakan itu adalah salah satu kejahatan yang dilakukan mantan pemimpin Serbia Radovan Karadzic selama persidangannya di Pengadilan Kriminal Internasional.

Pengadilan PBB di Den Haag juga menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada mantan komandan Serbia Bosnia Ratko Mladic karena menyebarkan teror di antara warga sipil di ibu kota Sarajevo dan bagian lain Bosnia dalam upaya untuk membersihkan non-Serbia dari wilayah tertentu.

Dia juga ditemukan memiliki "tanggung jawab yang signifikan" atas genosida tahun 1995 terhadap lebih dari 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim di Srebrenica.

Untuk pembantaian Markale, pengadilan menjatuhkan hukuman 29 tahun penjara kepada Dragoslav Milosevic, komandan Korps Sarajevo-Romanija Angkatan Darat Republika Srpska, di antara dakwaan lainnya.